TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Manado melakukan kunjungan ke Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika (IKTGM) Kotamobagu. Kunjungan tersebut untuk melakukan sosialisasi terkait peluang kerjake luar negeri.
Di hadapan 245 mahasiswa, Kepala UPT BP2MI Manado Hendra Makalalag memaparkan soal peluang kerja disejumlah negara.
Menurut Hendra, sosialisasi ini sebagai bentuk informasi terhadap peluang kerja ke luar negeri secara procedural kepada masyarakat.
“Sosialisasi kali ini, kami jabarkan mengenai prosedur kerja ke luar negeri agar masyarakat Sulawesi Utara khususnya masyarakat Kota Kotamobagu bisa tertarik dan berminat kerja ke luar negeri,” ungkapnya.
Hendra menyebutkan, bahwa peluang kerja ke luar negeri adalah salah satu cara yang efektif untuk membantu pemerintah daerah mengurangi pengangguran.
“Saat ini angka pengangguran Sulawesi Utara sangat tinggi. Kurang lebih 80 ribuan jiwa kini tidak memiliki pekerjaan. Untuk itu peluang kerja ke luar negeri ini adalah peluang yang sangat baik untuk dimanfaatkan,” sambung Hendra.
Hendra juga menambahkan bahwa gaji yang akan didapat ketika bekerja sebagai pekerja migran juga sangat besar. Ia mencontohkan gaji sebagai Care Worker di Jepang mulai dari 20 juta rupiah per bulan. Begi juga gaji fruit packer di Inggris yang angkanya bisa mancapai 30 juta rupiah perbulan.
“Dengan penghasilan sebesar itu, kami yakin para pekerja migran asal Sulawesi Utara khususnya Kota Kotamobagu dapat mensejahterakan keluarganya di Indonesia, membantu pemerintah daerah mengurangi pengangguran, serta dapat membangun daerahnya masing-masing lewat remitansi yang dikirimkan setiap bulannya,” tandasnya.(*)