TOTABUAN.CO BOLMONG — Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) mengikuti verifikasi penilaian program Kabupaten Layak Anak (KLA) Hybrid tahun 2022, yang dilaksanakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
Verifikasi penilaian tersebut telah diikuti mulai pemaparan hingga proses wawancara.
Plt Kepala Bappeda Bolmong Ashari Sugeha, selaku Ketua Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak, mengatakan terdapat 24 indikator dan 13 program yang telah diintegrasikan kepada Perangkat Daerah untuk mendukung KLA.
Di indikator penilaian itu, ada beberapa klaster yang yaitu klaster hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, inovasi pendukung, pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya,perlindungan khusus dan klaster inovasi pendukung.
“Dalam penilaian itu, Kementerian PPPA akan mengkonfirmasi ke perangkat daerah terkait klaster-klaster tersebut,” ujar Ashari.
Kepala Dinas Perlindungan Anak Perlindungan Perempuan Bolmong Farida Mooduto menambahkan, program penilaian KLA merupakan instruksi Presiden untuk menilai sebuah daerah yang memiliki komitmen dalam pemenuhan hak-hak anak.
“Dalam verifikasi lapangan kami melibatkan 12 organisasi perangkat daerah dan instansi vertikal seperti Polres, Kementerian Agama, Pengadilan Agama, Kejaksaan serta Pengadilan Negeri,LSM dan Pers,” ucap Farida.
Ia mengatakan, ada lima predikat bagi Kabupaten/Kota yang mendapat penghargaan KLA yakni predikat pratama, madya, nindya, utama, Kabupaten/Kota Layak Anak. Saat ini Kabupaten Bolmong masih di tingkat pratama, karena masih ada beberapa indikator belum terpenuhi.
“Kami berharap Bolmong masuk kritersi. Semoga tahun ini kriteria layak anak dapat kami penuhi,” katanya. (*)