TOTABUAN.CO BOLMONG – Kreativitas para guru di SD Negeri 2 Desa Nonapan 2 Kecamatan Poigar Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) patut diajungi jempol.
Kemampuan dalam pendidikan karakter terus dilakukan kepada para siswa. Terbukti pengembangkan kemampuan kepada siswa dalam berkesenian mampu menciptakan karya. Salah satunya batik Batik Jumputan.
Hasil karya para siswa yang dibimbing para guru itu, kini menjadi Cenderamata bagi para tamu yang datang. Saat kunjungan Pj Bupati Bolmong Limi Mokodompit di Kecamatan Poigar, Batik Jumputan karya siswa SD Negeri 2 Desa Nonapan 2 menjadi cenderamat dalam penjemputan yang dijadikan selempang.
Kepala Sekolah SDN 2 Desa Nonapan 2 Stela Juniati Tampi mengatakan, pihaknya sudah memulai pendidikan karakter yang diawali dengan menciptakan batik meski dengan peralatan sedehana.
Ia mengaku bersyukur, Batik Jumputan karya siswa siswi SDN 2 Desa Nonnapan 2 ini dijadikan selempang kepada Penjabat Bupati saat kunjungan di Kecamatan Poigar.
“Ini atas Permintaan Ibu Camat Poigar Alfina Sumenda,” kata Stela.
Dia mengatakan, pendidikan seni batik merupakan salah satu pendidikan berbasis budaya yang diterapkan pada jenjang sekolah umum. Ia menambahkan, pendidikan seni batik hanya dibimbing Jelita Noya yang hanya berstatus Honorer.
Dalam membatik, tidak lepas bimbingan para guru lainnya. Nila Rugian yang hanya berstatus Honorer, Eduwar Taufik Mamonto,S.Pd, Guru yg kreatif. Selain itu ada juga pembimbing lainnya yakni Djawakia Adilang, S.pd, Djumura Gumalangit,S.Pd.K, Sahira,S.pd, Tun Mamonto, Nova Singko S.PdK, Hani Sumigar S.Pd dan Zenab Potabuga, S.pd.
Membantik juga merupakan salah satu media yang dapat digunakan sebagai pendidikan karakter yang sangat dibutuhkan siswa di era sekarang ini.
Dia mengungkapkan, pendidikan seni batik ini memerlukan waktu yang cukup lama namun tetap menyenangkan karena siswa akan bergelut dengan tahapan dari mencanting hingga mewarnai.
“Para guru-guru pendamping tetap setia untuk memberikan semangat agar para siswa sabar dan tekun. Hal itulah karakter sabar dan tekun dibutuhkan dalam membatik,” tambahnya.
“Para siswa terus diajarkan selalu percaya diri bahwa setiap individu mampu menghasilkan karya seni batik hasil kreasi mereka, dengan demikian akan dilatih sikap percaya diri,’ sambungnya.
Melalui pendidikan seni batik secara tidak langsung siswa akan mengenal batik sebagai hasil dari suatu budaya. Sehingga akan menanamkan karakter sadar budaya kepada mereka.
Dengan kesadaran itu, sikap positif terhadap budaya masyarakatnya berupa rasa cinta, bangga, dan keinginan untuk melestarikan budaya tersebut.
Bahan dalam pembutan Batik Jumputan ini, yakni Kain, Wantex, Garam, Air panas dan Alat.
Ia meyakini manfaat pembelajaran, anak – anak memiliki ketrampilan yang bisa dijadikan ketrampilan sebagai modal bisnis di masa depan.
“Rencananya Batik Jumputan ini akan menjadi produk unggulan sekolah,” tandasnya. (*)