TOTABUAN.CO BOLMONG — Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun anggaran 2021 di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) baru mencapai 76.23% atau Rp49,890,380,530 dari Rp65,448,871,522 yang ditetapkan.
Data tersebut, berdasarkan catatan di Badan Keuangan Daerah (BKD) terhitung 30 Desember 2021.
“Realisasi PAD baru mencapai 76.23%,” ujar Kepala BKD Bolmong Seriyanto.
Seriyanto mengatakan, untuk sektor pajak yang ditetapkan di Dinas, Badan, Kantor dan bagian realisasinya mencapai Rp34,682,235,793 dari Rp29,916,714,543 yang ditargetkan atau mencapai 115.93%.
Sedangkan realisasi PAD disektor retribusi saat ini baru mencapai 74.64% atau Rp8,344,583,588 dari Rp11,179,350,000 yang ditetapkan.
Lain lain pendapatan yang sah Rp20,987,811,067 yang ditetapkan baru mencapai Rp4.424.804.268 atau 41 21.00%.
Begitu juga dengan pendapatan kekayaan daerah dipisahkan dari Rp 3,364,995,912 yang ditetapkan saat ini baru mencapai Rp2.438.756.881,00 atau 72.00%.
Ada delapan dinas badan di Kabupaten Bolmong yang dibebankan untuk merealisasikan pendapatan asli daerah yang ditetapkan. Dari delapan dinas badan itu, tinggal empat dinas badan yang belum mencapai target.
Seperti Badan Keuangan Daerah dari Rp54,269,521,522 yang ditargetkan, kini baru mampu direalisasikan Rp41.545.796.942,41 atau 77.00%.
Dinas Perhubungan dari Rp135,000,000 yang dibebankan, mampu direalisasikan mencapai Rp175,759,300 atau 130.19%. Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan dari Rp110,000,000 yang dibebankan, mampu direalisasikan Rp158,316,000 atau 143.92%. Dinas Perikanan dari Rp20,000,000 yang ditargetkan, mampu direalisasikan Rp21,835,000 atau 109.18%.
Namun untuk Dinas Kesehatan sendiri dari Rp1,063,040,000 yang dibebankan, kini baru mampu direalisasikan Rp586,604,000 atau 55.18%.
Di Dinas perdagangan dan ESDM dari Rp 135,000,000 yang dibebankan, mampu direalisasikan Rp162,993,888 atau 120.74%. Sedangkan di Badan Pengelola Rumah Sakit dari Rp9,091,310,000 yang dibebankan, baru mampu direalisasikan Rp7,095,390,700 atau baru mencapai 78.05%. Sedangkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dari Rp625,000,000 yang ditargetkan, hanya berhenti diangka Rp143,684,700 atau 22.99%. (*)