TOTABUAN.CO BOLMONG – Pembangunan bendungan di Desa Pindol Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) akan memberikan banyak manfaat. Selain sebagai mengantisipasi penyediaan air untuk irigasi serta antisipasi musim kemarau, juga berfungsi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Bendungan Lolak direncanakan akan memiliki kapasitas sebesar 16.1M³ diharapkandapat mengairi lahan seluas 3714 Ha, menyediakan pasokan air baku sebesar 0,50 M³/detik, dan menghasilkan listrik sebesar 2,43 MW.
Produksi listrik dari bendungan Lolak dilihat dari debit air yang keluar dari turbin.
PLTA bekerja dengan cara mengubah energi yang disebabkan gaya jatuh air untuk menghasilkan listrik. Turbin mengkonversi tenaga gerak jatuh air ke dalam daya mekanik. Kemudian generator mengkonversi daya mekanik dari turbin tersebut ke dalam tenaga elektrik.
Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) memprediksi, daya listrik yang dihasilkan di Bendungan Lolak sebesar 2,43 MW itu, karena debit air yang keluar dari turbin. Sebab semakin tinggi muka air dalam waduk, maka semakin banyak debit air yang dikeluarkan, sehingga semakin besar juga daya dan jumlah produksi listrik yang akan dihasilkan.
Kepala Superintendent Proyek Bendungan Lolak Darwis Faky mengatakan, Impounding atau lokasi penggenangan air, memiliki kapasitas tampung hingga18 juta meter kubik air.
Bendungan Lolak yang dikerjakan sejak 2015 itu, akan menjadi bendungan terbesar di Sulawesi Utara yang rencananya akan diresmikan Presiden RI Joko Widodo akhir 2021 atau awal 2022 mendatang.
Bendungan Lolak akan menyediakan air untuk pertanian, peternakan dan dan dapat mencegah banjir di Kabupaten Bolmong.
Selain itu, jika bendungan selesai dibangun, persoalan kekeringan di Bolmong bisa diatasi, karena sawah-sawah tadah hujan tidak lagi kekurangan air. Sebab dapat mengairi lahan seluas 3714 hektare, menyediakan pasokan air baku sebesar 0,50 M³/detik. (*)