TOTABUAN.CO BOLMONG – Patut diberikan apresiasi terhadap ASN bernama Verawaty Lamama. Tenaga kesehatan yang bertugas sebagai bidan di UPTD Puskesmas Tungoi Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) ini, satu dari dua tenaga kesehatan menjadi utusan Provinsi Sulawesi Utara di peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Jakarta Jumat 12 November 2021 besok.
Ratusan peserta tenaga kesehatan yang ikut tes se Sulut, Vera sapaan akrabnya lolos hingga masuk dua besar dan siap diutus ke Jakarta.
Kepala Dinas Kesehatan Bolmong Yulis Papuling mengaku bangga ada satu tenaga kesehatan asal Pemkab Bolmong menjadi utusan hingga ke tingkat nasional.
“Yang pasti nama Verawaty Lamama satu dari dua tenaga kesehatan yang akan menjadi utusan di HKN di Jakarta,” ujar Yulin.
Selain Vera Nakes asal Bolmong, juga ada Nakes bernama Pingkan Momor. Pingkan merupakan Nakse teladan dengan jabatan sanitarian pelaksana yang bertugas di Puskesmas Ondong Siau Barat Kabupaten Sitaro.
Dua Nakes tersebut mewakili Sulut dan akan mengikuti kegiatan pemberian penghargaan Nakes Teladan dan Sumber Daya Manusia (SDM) penunjang tingkat nasional tahun 2021.
Kedua Nakes asal Sulut ini, dipastikan akan bergabung dengan 58 Nakes lainnya dari pelosok Nusantara untuk menrima penghargaan.
Yulis mengatakan, utusan Nakes ini atas permintaan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui surat dengan nomor KP.04.04/V/1786/2021yang ditujukan bagi semua gubernur se Indonesia.
“Ya kita sangat beruntung ada penghargaan kepada salah satu Nakes kita asal Bolmong di kanca nasional,” katanya.
Yulis juga menjelaskan dua Nakes tersebut dikirim karena prestasi dan dedikasi dalam melakukan pelayanan di bidang kesehatan.
“Seperti Verawaty Lamama, yang merupakan Bidan di Puskesmas Tungoi. Dia (Vera red) melakukan pelayanan pemeriksaan kehamilan (ANC) di masa pandemik Covid-19. Karena memang seorang bidan harus mampu melaksanakan pemeriksaan kehamilan yang berkualitas serta melakukan deteksi dini (skrining), menegakkan diagnosa kebidanan, melakukan tata laksana dan rujukan pada masa pandemik Covid-19 sehingga dapat berkontribusi dalam upaya penurunan angka kematian maternal dan neonatal,” jelasnya. (*)