TOTABUAN.CO BOLMONG — Bendungan Lolak yang terletak di Desa Pindol Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) merupakan salah satu bendungan baru yang pembangunannya dimulai pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Lokasi Bendungan Lolak berjarak sekitar 210 km dari Kota Manado.
Kontrak pembangunan Bendungan Lolak dibagi menjadi dua yakni Proyek Bendungan Lolak senilai sebesar Rp 830 Miliar secara tahun jamak tahun 2015 – 2019 dengan kontraktor PT. Pembangunan Perumahan (PP) (Persero) Tbk.
Terjadinya perubahan desain konstruksi bendungan, maka dilakukan kontrak Proyek Bendungan Lolak Paket II senilai Rp. 821 Miliar dengan kontraktor PT. PP (Persero) Tbk – PT. Asfhri Putralora (Kerjasama Operasi/KSO) dengan kontrak tahun jamak 2017 – 2021.
Desainnya semula menggunakan peta gempa tahun 2004 yang kemudian diperbarui menggunakan peta gempa tahun 2010.
Perubahan mempengaruhi pada lereng untuk sebagai timbunan dengan kemiringan lereng hulu 1:2,5 ditambah berm pada elevasi 110 dan kemiringan lereng hilir 1:2.25 ada penambahan berm pada elevasi 95.
Menurut Rustma Humas PT PP Proyek Bendungan Lolak, Bendungan ini memiliki luas area genangan 97,46 hektar dengan kapasitas tampung mencapai 16,1 juta meter kubik. Saat beroperasi akan memasok air irigasi seluas 2.214 hektar, mendukung penyediaan air baku 500 liter/detik, pariwisata, konservasi air dan memiliki potensi tenaga listrik 2,43 megawatt.
“Dengan adanya Bendungan Lolak ini diharapkan akan memenuhi kontinuitas suplai air irigasi terutama pada musim kemarau yang selalu kekeringan dan penyediaan kebutuhan air bersih bagi masyarakat,” kata Rustam.
Bendungan Lolak merupakan salah satu dari 13 bendungan baru yang kontrak pembangunannya ditandatangani tahun 2015. Dalam kurun waktu lima tahun (2015-2019), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun 65 bendungan baru yang terdiri dari 49 bendungan baru dan 16 bendungan lanjutan (on going) untuk mendukung Nawa Cita mewujudkan kedaulatan pangan dan ketahanan air. (*)