TOTABUAN.CO BOLSEL – Pemkab Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) memperingati Maulid Nabi Muhamad SAW 1443 H Senin 25 Oktober 2021.
Kegiatan yang dipusatkan di Masjid Amirul Mukminin Kawasan Perkantoran Panango, dihadiri Bupati Iskandar Kamaru, Wakil Bupati Deddy Abdul Hamid, para Asisten serta para pimpinan OPD dan ASN.
Peringatan Maulid diawali Sholat Dzuhur berjamaah yang dipimpin Kepala Pengadilan Agama Bolsel Nadimin Sag, MH, kemidian dilanjutkan pembacaan ayat-ayat suci Al Quran oleh Ustadz Lisin Yunus dan Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW oleh Ustadz Hi. Mohamad Yusuf Dani Pontoh.
Usai penyampaian hikmah Maulid, dilanjutkan dengan sambutan Bupati Bolsel Iskandar Kamaru. Di hadapan para ASN, Iskandar menyampaikan keteladanan dan sikap Rasulullah SAW. Menurutnya keteladanan dan sikap Rasulullah SAW, harus menjadi spirit bagi kita semua terutama ASN untuk lebih baik dan ikhlas dalam melayani masyarakat serta melaksanakan amanah yang diberikan kepada kita.
“Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang kita ketahui adalah khatimul anbiya’ (penutup dari pada nabi),” ujar Iskandar.
Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam perubahan sosial pada masa hidupnya sampai saat ini dan selamanya.
Nabi Muhammad bukan saja pemimpin agama, tetapi pemimpin dunia. Fakta menunjukkan, pengaruh kepemimpinan politik Rasulullah selalu berada dalam posisi terdepan sepanjang waktu.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah,” kata Iskandar yang mengutip ayat Al Quran.
Maka sudah jelaslah bagi kita semua, bahwa tidak ada manusia di dunia ini yang dapat menandingi kemuliaan Nabi Muhammad SAW dan sudah sepantasnnya menjadi central sample umat manusia dalam kehidupan individu atau kolektifnya.
Menerjemah Maulid Nabi dengan nilai profetik Maulid Nabi Muhammad SAW yang diperigati tahun ini, tentunya harus dibarengi dengan refleksi yang baik.
Rasulullah sebagai manusia nomor satu berpengaruh dalam sejarah umat manusia dan juga suri teladan paripurna di dunia, tentu harus tetap dikukuhkan dan dilanggengkan sampai kapanpun.
Maka, dalam rangka syi’ar dakwah Islam dan juga pada momen Maulid Nabi Muhammad SAW ini. Kita perlu kiranya merefleksikan itu sebagai upaya tadabbur dan juga tafakkur terhadap diri sendiri. Salah satu upayanya adalah dengan melihat kembali nilai-nilai profetik yang ada dalam diri Rasulullah sebagai pedoman dan juga pegangan bagi kita hidup saat ini. (*)