TOTABUAN.CO BOLMONG – Pekerjaan Bendungan Lolak di Desa Pindol Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) terus dikebut.
Proyek bendungan Lolak itu, merupakan salah satu bendungan baru yang pembangunannya dimulai pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, pada tahun 2015 lalu.
Meski pengerjaannya digenjot, namun mutu pekerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja (K3) menjadi prioritas utama.
Menurut Johan Mirdadi selaku Chief Health Safety & Environment, proyek Bendungan Lolak mempunyai alat pendeteksi tanah longsor yaitu Extenzometer. Dimana alat tersebut dapat mendeteksi kejadian dini apabila ada rekahan atau potensial pergerakan tanah longsor secara dini Tanda warning tersebut langsung memberi sinyal sehingga orang yang berada di sekitar saat bekerja lebih aman dan mampu mencari perlindungan.
Senada dikatakan Ir.Ilham Abadi selaku Project Manager.
“Safety first dan zero accident tetap dikedepankan,” kata Project Manager Proyek Bendungan Lolak Ir Ilham Abadi.
Menurutnya, meski ditargetkan akan rampung akhir tahun ini, namun bukan berarti mengabaikan standar Quality yang Baik.
“PT PP tetap mengedepankan kualitas pekerjaan kontruksi,”ungkapnya.
Proyek bendungan Lolak kata Ilham, menggunakan peta gempa tahun 2010. Perubahan mempengaruhi pada lereng untuk sebagai timbunan dengan kemiringan lereng hulu 1:2,5 ditambah berm pada elevasi 110 dan kemiringan lereng hilir 1:2.25 ada penambahan berm pada elevasi 95.
Selain itu Rekomendasi Komisi Keamanan Bendungan tentang Sertifikasi Bendungan Lolak telah diterbitkan tanggal 25 Januari 2016. Kemudian dilanjutkan dengan dikeluarkannya Sertifikat Persetujuan Desain Bendungan Lolak dan Sertifikat Pelaksanaan Konstruksi oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada 28 Januari 2016.
Bendungan Lolak memiliki luas area genangan 97,46 hektar dengan kapasitas tampung mencapai 16,1 juta meter kubik.
Saat beroperasi akan memasok air irigasi seluas 2.214 hektar, mendukung penyediaan air baku 500 liter/detik, pariwisata, konservasi air dan memiliki potensi tenaga listrik 2,43 megawatt. Dengan adanya Bendungan Lolak ini diharapkan dapat memenuhi kontinuitas suplai air irigasi terutama pada musim kemarau yang selalu kekeringan dan penyediaan kebutuhan air bersih bagi masyarakat.
Bendungan Lolak merupakan salah satu dari 13 bendungan baru yang kontrak pembangunannya ditandatangani tahun 2015. (*)