TOTABUAN.CO BOLMONG — Nelayan yang ada di Kecamatan Sangtombolang Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) mengeluhkan terkait maraknya aksi pemboman ikan yang mengakibatkan hasil tangkapan ikan mereka menurun.
Menurut warga aksi bom ikan, kerap terjadi di perairan Pulau Tiga. Para nelayan sendiri tidak bisa berbuat banyak, karena takut dengan ancaman bom ikan.
Keluhan itu juga sudah disampaikan lewat media sosial di grup facebook Team Maleo Polda Sulut yang diunggah akun bernama Jendricho Sastrapribadi Galatang.
Keluhan itu karena sudah dua tahun, mereka sering bertemu dengan para pelaku. Akibatnya para nelayan susah mendapatkan hasil karena semua spot ikan, telah dibom. Selain hasil tangkapan berkurang, karang ikut rusak.
Warga setempat ingin menghentikan hal tersebut, namun takut terkena bom. Akibatnya selain penghasilan menurun, terumbu karang hancur .
“Kalau dulu kami hanya melaut sekitar satu kilometer saja sudah dapat ikan yang lumayan, tapi sekarang sudah sekitar satu mil baru dapat ikan,” ujar para nelayan.
Mereka berharap petugas bertindak tegas atas aksi tersebut. “Akibatnya kan terumbu karang hancur, butuh waktu bertahun-tahun untuk memulihkan,” ujar mereka lagi.
Kapolsek Sangtombolang IPTU Gatot Daun ketika dikonfirmasi membenarkan terkait keluhan tersebut.
Menurut Gatot, beberapa kali pernah dilakukan pengejaran bersama nelayan, namun mesin mereka lebih cepat.
“Kendalanya, mesin mereka lebh cepat dari kita. Beberapa kali dilakukan pengejaran, tapi berhasil kabur,” ujar Gatot.
Saat ini kata Gatot, pihaknya bersama para nelayan terus melakukan koordinasi untuk menangkap para pelaku bom ikan
“Saat ini semua nelayan yang ada di Kecamatan Sangtombolang terus berkoordinasi. Kami yakin suatu saat akan kami tangkap,” tegasnya. (*)