TOTABUAN.CO BOLSEL — Proyek Sedimen DAS Milangodaa yang ada di Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bosel) resmi mulai dikerjakan.
Anggota Komisi V DPR RI Hi Herson Mayulu, proyek mengatakan, proyek tersebut dibanderol senilai 72.9 miliar lebih yang bersumber dari APBN tahun anggaran 2021.
Sebelumnya kata politisi PDI Perjuangan ini, proyek Sedimen DAS Milangodaa ini sudah direncanakan sejak 2006 silam pasca banjir bandang yang melanda wilayah Tomini. Namun tidak pernah teranggarkan. Dengan menunggu 15 tahun lamanya, akhirnya tahun ini proyek pembangunan pengendali Sedimen DAS Milangodaa akhirnya terealisasikan.
“15 tahun kita menunggu, alhamdulillah sudah tereallisasi,” kata Herson saat acara peletakkan batu pertama proyek pembangunan pengendali Sedimen DAS Milangodaa Sabtu 31 Juli 2021 pekan lalu.
H2M julukan Hi Herson Mayulu menyampaikan rasa syukurnya, karena pembangunan proyek ini dapat terlaksana pada tahun 2021.
DAS Milangodaa, beberapa kali meluap yang menyebabkan banjir bandang. Tidak sedikit kerugian harta benda. Rumah, harta benda, lahan pertanin, peternakan hingga nyawa melayang saat peristiwa banjir bandang.
Bupati Bolsel Iskandar Kamaru menyampaikan terima kasih kepada anggota Komisi V DPR-RI Dapil Sulut Hi Herson Mayulu.
Menurut Iskandar, mega proyek yang masuk ini, tidak lepas kerja keras dari H2M yang saat ini duduk di komisi V DPR RI.
“Ini merupakan salah satu proyek terbesar yang ada di Provinsi Sulut pada tahun 2021, dengan total anggaran 72 Miliar lebih,” kata Iskandar.
Iskandar menyebutkan, bahwa Sediman DAS milangodaa akan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang ada di Kecamatan Posigadan maupun di Kecamatan Tomini.
Salah satu usaha untuk memperlambat arus air, dengan cara membangun bangunan pengendali sedimen. Bangunan pengendali sedimen atau Check Dam berfungsi unuk memperlambat gerakan dan berangsur-angsur mengurangi volume air. (*)