TOTABUAN.CO BOLSEL – Rapat koordinasi tentang pinjaman ekonomi nasional (PEN) daerah diikuti Wakil Bupati Bolaang Mongondow Selatan Deddy Abdul Hamid didampingi Sekretaris Daerah Marzanzius Arvan Ohy.
Rakor yang dilaksanakan secara virtual, berlangsung di ruang rapat Badan Keuangan Daerah (BKD) Kompleks Perkantoran Panango Jumat 30 April 2021.
Menurut Wakil Bupati Bolsel Deddy Abdul Hamid, Pandemic Covid 19 sangat berpengaruh pada kebijakan keuangan negara dan daerah. Dampaknya mengakibatkan sumber penerimaan anggaran dari dana rransfer umum seperti Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil juga Dana Alokasi Khusus (DAK) mengalami pengurangan.
Di sisi lain kata Deddy, Pendapatan Asli Daerah (PAD) belum mampu mengakomodir semua kebutuhan daerah.
Dampak dari refocusing anggaran turut mempengaruhi pemenuhan kebutuhan pembiayaan pembangunan di daerah dalam RPJMD.
Solusinya adalah pinjaman daerah merupakan salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk membiayai pembangunan dan percepatan pemulihan ekonomi daerah.
“Dana PEN sebagai solusi untuk membiayai kebutuhan di daerah,” ucap Deddy usai Rakor.
Dia menjelaskan, PEN memiliki fungsi untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur. Selain itu bisa meringankan disektor kesehatan, perikanan, serta bisa menambah pembiayaan disektor Pariwisata serta merangsana pertumbuhan ekonomi masyarakat seperti pasar tradisional.
Di Rakor tersebut pihak penyalur dana PEN yakni PT SMI menjelaskan, bahwa Pinjaman PEN tujuannya untuk pemulihan ekonomi daerah dan nasional sehingga ada kemudahan dan proses cepat sehingga dapat segera diserap dan tinggal butuh proses rincian data untuk dilengkapi.
Adapun dana yang disediakan dalam program PEN ini sangatlah besar dengan nilai mencapai Rp 677.2 triliun untuk hingga akhir tahun ini. Adapun secara lebih rinci, tujuan pelaksanaan program PEN ini adalah mendorong pertumbuhan investasi, mendukung kegiatan ekspor dan impor negara, dan juga menjaga daya konsumsi.
Hal ini dilakukan pemerintah dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.
Pinjaman PEN daerah merupakan program inisiasi pemerintah sejak tahun lalu. Dari alokasi Rp 15 triliun pada tahun lalu, realisasi pinjaman PEN daerah mencapai Rp 19,13 triliun untuk 28 pemerintah daerah.
Tahun 2021 pemerintah mengalokasikan pinjaman PEN daerah sebesar Rp 15 triliun. Dana ini bersumber dari APBN 2021 Rp 10 triliun dan dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Rp 5 triliun.(*)