TOTABUAN.CO BOLMONG — Saat ini perekonomian mengalami ketidakpastian. Hal ini bukan hanya dirasakan di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) akan tetapi di seluruh daerah di Indoneisa, bahkan dunia.
Pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi terjadi perlambatan. Pandemi menimbulkan efek domino dari kesehatan ke masalah sosial dan ekonomi, termasuk pelaku usaha.
Padahal berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bolmong pada pada tahun 2019, paling tinggi di Sulawesi Utara yakni mencapai 7.84 persen. Namun pada 2020, anjlok hingga 0.8 persen.
Hal itu dikatakan Sekretaris Daerah Bolmong Tahlis Gallang saat memaparkan kondisi ekonomi saat pembukaan Musrenbang RKPD tahun 2022.
Tahlis mengatakan, berdasarkan data, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bolmong pada 2019 mengalami pertumbuhan yang positif. Di mana pertumbuhan ekonomi Bolmong paling tinggi di 15 kabupaten kota bahkan melampaui pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara.
“Tapi pada 2020 turun drastif akibat dampak Covid-19,” ucapnya.
Namun kendati demikian, Tahlis mengatakan sejumlah langkah telah dilakukan pemerintah untuk memperkecil dampak yang ada. Yakni disektor kesehatan, sosial ekonomi, dan dunia usaha.
Di bidang kesehatan misalnya, pemerintah sudah memberikan dukungan peralatan bagi tenaga medis serta mengupayakan RS Datoe Binangkang sebagai rumah sakit rujukan untuk pasien Covid-19.
Begitu juga untuk sektor sosial ekonomi, pemerintah menyediakan bantuan pangan, seperti bibit pertanian untuk ketahanan pangan serta bantuan untuk dunia usaha.
Pemerintah juga sudah memberikan jaring pengaman sosial terhadap aktivitas sosial dan ekonomi untuk masyarakat yang pendapatannya terdampak selama pandemi. Tujuannya agar masyarakat masih tetap bisa menjaga konsumsi pada masa pandemi.
Berbagai program pemulihan untuk dunia usaha juga terus dilakukan pemerintah agar mereka tetap bertahan. Pemerintah menyiapkan dukungan bagi dunia usaha melalui koordinasi dengan BI dengan OJK dengan perbankan nasional agar sektor bisnis, sektor usaha, dan sektor riil tetap bisa bertahan walaupun tidak melakukan aktivitas ekonomi.
“Program ini bertujuan untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha dalam menjalankan usahanya selama pandemi Covid-19. Untuk UMKM, program PEN diharapkan akan memperpanjang nafas UMKM dan meningkatkan kinerja UMKM yang berkontribusi pada perekonomian di daerah,” ungkapnya.
Pada Musrenbang RKPD tahun 2022. Pemkab Bolmong mengangkat tema Kemandirian Ekonomi Diseluruh Wilayah Yang Terintegrasi dan Berkelanjutan.
Mantan Sekda Kabupaten Bolsel dan Kota Kotamobagu ini mengatakan, dari tema tersebut ditetapkan 10 program priorotas pembangunan daerah. Yakni peningkatan kualitas birokrasi dan pelayanan publik, peningkatan akses dan kualitas pendidikan, pembangunan infrastruktur, peningkatan akses dan kualitas kesehatan, penguatan UMKM dan koperasi, pengembangan pariwisata berbasis sumberdaya alam dan kearifan lokal, peningkatan perlindungan kesejahteraan sosial, revitalisasi pertanian dengan berbagai subsektor terutama perikanan, tanaman pangan dan perkebunan. Selain itu pembangunan SDA dan lingkungan hidup dan iklim investasi dan usaha. (*)