TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Walikota Kotamobagu Hj Tatong Bara mengaku, sudah menelopon pihak Direktorat Jenderal (Ditjen) Otonomi Daerah (Otda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Selasa (25/2).
Tujuannya, guna membahas lahirnya Propinsi Bolaang Mongondow Raya dengan empat bupati bersama Panitia Pembentukan Propinsi BMR (P3BMR). Rencananya pertemuan itu akan dilakukan pada Jumat (28/02) lusa di Jakarta.
Diketahui, inisiatif yang diambil Walikota, untuk memfasilitasi pertemuan menyusul beredarnya informasi seputar mulai bergulirnya pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) 65 Daerah Otonom Baru (DOB) di DPR.
Hanya saja, informasi tersebut terkesan simpang siur. Di satu sisi, ada pihak menyebut kalau pembahasan antara pemerintah pusat dengan DPR-RI belum keseluruhan RUU 65 DOB. Tapi baru diambil sekitar 20 DOB saja sebagai skala prioritas.
“Atas dasar informasi itulah saya menghubungi Dirjen Otda Pak Prof Dr Djoehermansyah Djohan. Kebetulan saya dengan beliau kenal baik. Saya minta waktu beliau untuk menerima kita dari sini, yakni P3BMR bersama seluruh kepala daerah se-Bolmong Raya. Pak Dirjen menyanggupi untuk bertemu Jumat (28/02) pagi,” kata Walikota Selasa (25/02).
Langkah yang diambilnya itu, menurut dia, dilakukan atas permintaan dari pihak P3BMR.
“Karena Dirjen Otda telah menyatakan kesediaannya, maka sekarang bagiannya P3BMR untuk menyurat secara resmi kepada teman-teman bupati se-Bolmong Raya, agar mereka dapat pula menyiapkan waktunya ikut dalam pertemuan pada hari Jumat nanti itu,” terang Walikota.
“Menurut saya, pertemuan ini sangat penting buat kita semua, demi kepentingan perjuangan lahirnya Propinsi BMR. Setidaknya, pertemuan dengan Dirjen Otda ini akan menunjukkan betapa kita pemerintah di BMR bersama panitia pemekaran, begitu serius memperjuangkan lahirnya propinsi baru yang kita cita-citakan bersama,” tutur dia.
Editor Hasdy Fattah