TOTABUAN.CO BOLSEL — Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Iskandar Kamaru memberikan sinyal mengenai rencana perombakan struktur dilingkup Pemkab Bolsel. Rencana tersebut juga merupakan agenda seratus hari kerja Ia dan Wakil Bupati Deddy Abdul Hamid ke depan.
Kepada wartawan ini, Iskandar yang didampingi Wakil Bupati Deddy Abdul Hamid menegaskan bahwa rotasi dan mutasi pejabat harus dilakukan setelah enam bulan. Hal ini kata Iskandar, selain hasil evaluasi, juga sebagai tuntutan organisasi.
“Tunggu sampai Enam bulan ke depan. Tapi evaluasi sudah kita lakukan,” kata Iskandar.
Penyegaran di tubub birokrasi sebagai komitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Menurut Iskandar, penyegaran ini juga berdasarkan undang-undang ASN. Di mana ada pejabat yang telah menduduki satu jabatan sudah lebih dari lima tahun.
“Jadi akan ada job fit. Job fit atau asesmen itu bagaimana kita meniai apakah pejabat yang bersangkutan masih layak dipertahankan atau tidak. Setelah itu, kita akan lakukan open bidding atau lelang jabatan,” jelasnya.
Wakil Bupati Bolsel Deddy Abdul Hamid menambahkan, langkah ini, guna untuk memaksimalkan, pelayanan. Selain itu lebih menginginkan jajarannya adalah orang yang benar-benar bisa bekerja.
“Bisa melayani masyarakat secara paripurna, dan tentunya tidak macam-maca,” tegas Ko Deddy sapaan akrab warga Bolsel.
Deddy mengatakan, sudah berbagi berbagi porsi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Sinergitas dinilai sangat penting untuk menjalankan roda pemerintahan ke depan.
Pasangan Iskandar-Deddy ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih Bolaang Mongondow Selatan setelah unggul di Pilkada 2020. Pasangan yang diusung partai koalisi PDI Perjuangan, Perindo dan Gerindra ini, mendulang 33.120 suara mengalahkan pasangan Riston Mokoagow-Selvia Gobel dengan hanya memperoleh 10.954 suara. Pilkada Bolsel sendiri juga diketahui tanpa gugatan, setelah KPU melaksanakan pleno rekapitulasi. (*)