TOTABUAN.CO MANADO – UPT Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Manado menyelenggarakan program yang menyiapkan lulusan SMK kelak untuk bekerja di Jepang. Dengan menggunakan visa tinggal, program Spesified Skill Worker (SSW) dinilai tepat bagi lulusan SMK jika tidak lagi meneruskan ke jenjang perguruan tinggi nanti.
SSW yang merupakan hasil kerja sama pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang, salah satunya, terobosan bagi lulusan SMK menjadi Careworker atau menjadi Perawat bagi Lansia.
Menurut Kepala BP2MI Manado Hendra Makalalag, peluang bekerja di Jepang sangat terbuka lebar. Apalagi bagi lulusan SMK jurusan Keperawatan untuk menjadi Care worker .
“Sosialisasi peluang kerja sebagai Care Worker di Jepang lewat program SSW kali ini kami sasar di SMK 6 Manado,” kata Hendra Selasa 16 Februari 2021.
Sosialisasi yang dilaksanakan itu, atas prakarsa pihak SMK 6 Manado dihadiri oleh kurang lebih 60 peserta dari jenjang kelas 11 jurusan Keperawatan.
Dalam sosialisasi itu, BP2MI Manado membeberkan peluang dan persyaratan bahkan gaji sebagai Care Worker.
“Peluang ini harus dimanfaatkan oleh anak-anak muda Sulawesi Utara,” ucapnya.
Dalam sosialisasi itu, UPT BP2MI Manado menggandeng Yayasan Mulia Mandiri Abadi.
Menuut Hendra, legalitas program ini tidak perlu diragukan lagi. Untuk menjadi Care Worker, pemerintah Jepang memerlukan sekitar kurang lebih 60.000 calon pekerja yang dibagi dengan negara-negara Asia lainnya.
Indonesia kata Hendra, menargetkan untuk menempatkan sekitar 20% dari kuota yang ada.
Hendra mengatkan, calon pekerja asal Indonesia adalah calon pekerja yang banyak diminati oleh perusahaan-perusahaan di Jepang. Sebab pekerja asal Indonesia unggul dibanding calon pekerja dari negara lain. Hal ini dikarenakan orang Indonesia terkenal ramah, rajin dan pekerja keras.
Hendra juga menyebutkan bahwa gaji sebagai Care Worker di Jepang terbilang fantastis. “Gajinya sampai 21 juta perbulan. Itu pun belum termasuk lembur dan bonus tahunan. Tidak hanya itu, ijin tinggalpun terbilang cukup lama yaitu 5 tahun.
“Jadi bisa dibayangkan berapa penghasilan yang bisa didapat dalam kurun waktu 5 tahun yang didapat bagi pekerja di Jepang” katanya.
BP2MI mendorong seluruh peserta yang ada dalam sosialisasi ini untuk mendaftarkan dirinya untuk ikut dalam program SSW. Sebab sebelum diberangkatkan, akan diberikan pelatihan, termasuk pelatihan bahasa Jepang. (*)