TOTABUAN.CO BOLMONG — Anggota DPR RI dari Komisi V Hi Herson Mayulu menghadiri undangan pertemuan masyarakat petani yang ada di Kecamatan Dumoga Barat Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Senin 15 Februari 2021.
Pertemun itu, sekaligus menerima aspirasi warga terkait penanganan infrastruktur irigasi yang kondisi debit air semakin mengkawatirkan bagi petani.
Pertemuan itu dihadiri pengurus IP3A (Induk Persatuan Petani Pemakai Air), dan GP3A (Gabungan Persatuan Petani Pemakai Air) se Daerah Irigasi Kosinggolan dan Toraut, juga dihadiri juga oleh Kepala Balai Wilayah Sungai I.
Ketua IP3A Daerah Irigasi Toraut Kosinggolan Suardi K. Baderan mengatakan, pertemuan ini merupakan kesempatan bagi mereka untuk menyampaikan aspirasi dan berbagai persoalan yang dialami oleh petani. Salah satunya makin kritisnya ketersediaan air yang dialami para petani di wilayah Dumoga Raya.
“Baru kali ini ada anggota DPR RI secara langsung bertemu para petani untuk mendengarkan keluhan-keluhan mereka,” ujar Suardi.
Perwakilan dari petani yang juga Ketua GP3A Soeponto menjelaskan, bahwa kondisi ketersediaan air di Kecamatan Dumoga Barat semakin memprihatinkan. Jika dahulu para petani bisa melakukan panen tiga kali dalam setahun, namun sekarang hanya bisa satu kali panen dalam setahun.
“Kami berharap untuk mengatasi persoalan krisis air ini supaya perlu di bangunnya bendungan atau waduk di dua daerah irigasi ini ,” kata Soeponto.
“Kami juga berharap kepada bapak kepala Balai Wilayah Sungai I Manado dan juga lewat perjuangan Pak Haji Herson Mayulu yang ada di Komisi V DPR RI, kiranya bisa membantu untuk menyampaikan aspirasi kami dalam rangka menjawab persoalan krisis air yang dialami para petani,” harapnya.
Dalam pertemuan itu, anggota DPR RI dari Komisi V Hi Herson Mayulu yang menjadi aspirator petani langsung menjawab keluhan warga.
“Di Dumoga Raya ini kalau musim penghujan maka jaringan irigasi nya memiliki air berlimpah, namun sebaliknya jika musim kemarau maka hampir tidak ada air,” ucapnya.
Politis PDI Perjuangan ini menambahkan, perlu dievaluasi terkait dengan tata kelola air yang berada di dua irigasi ini.
“Menurut saya ada masalah dan berharap agar Kepala Balai Sungai I dapat mencari solusi dan melakukan evaluasi,” tandas Bupati Bolsel dua periode ini.
Selain mendengarkan masalah irigasi, Herson juga menerima keluhan jika para petani kesulitan mendapatkan pupuk bersubdi. Selain langka harganya hampir tidak mampu dijangkau para petani.
“Ini akan disampaikan ke tingkat provinsi. Saya juga meminta para kepala Desa, Camat turut memperhatikan keluhan masyarakat petani ini dan menyampaikan ke pemerintah Kabupaten Bolmong. (*)