TOTABUAN.CO BOLSEL — Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Iskandar Kamaru, didampingi Kadis Pertanian Marwan Makalalag, mengikuti rapat kerja nasional (Rakornas) terkait pembangunan pertanian tahun 2021. Rakernas itu mengangkat tema “Memperkuat Peran Sektor Pertanian dalam Menopang Pertumbuhan Ekonomi di tengah Pandemi Covid-19”.
Rakernas kali ini dilakukan secara Virtual, dibuka Presiden Joko Widodo dan dilanjutkan pemberian pengarahan.
Menurut Bupati, Rakernas tersebut dalam rangka percepatan pelaksanaan pembangunan pertanian dan pembahasan program kerja tahun 2021 melalui Kementerian Pertanian.
Presiden yang membuka Rakernas tersebut, memberikan pengarahan. Bahwa dimasa pandemi Covid-19, FAO sudah memperingatkan potensi krisis pangan, sektor Pertanian menempati posisi sentral. Untuk itu Presiden meminta kepada semua agar hati-hati mengenai ini.
Akibat pembatasan mobilitasi warga dan bahkan distribusi barang antar negara, distribusi pangan dunia menjadi terkendala.
Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Rakernas digelar dalam rangka penyusunan program kerja Kementerian Pertanian tahun 2021.
“Arah pembangunan pertanian tahun 2021 adalah pertanian maju, mandiri, dan modern,” kata Mentan.
Ia mengatakan, arah pembangunan Kementerian Pertanian adalah meningkatkan produktivitas beserta program pendukung terkait peningkatan produktivitas, dan diversifikasi pangan.
“Setiap provinsi harus ada pangan lokal seperti pisang, sagu, dan sorgun,” kata Mentan.
Rakernas ini secara virtual diikuti Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey serta para Bupati/Wali Kota se Suut.
Menurut Iskandar, para Rakernas itu disampaikan, sektor pertanian mempunyai peran penting dan strategis dalam perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi sektor pertanian terhadap ekonomi (PDB) nasional sekitar 12%-13%.
Selain itu, sektor pertanian juga sebagai penghasil devisa dan penyedia lapangan kerja terbesar, yaitu sekitar 30% dari total jumlah penduduk yang bekerja, sebagai sumber pendapatan utama khususnya bagi keluarga petani di perdesaan, serta sebagai penyediaan pangan bagi 273 juta jiwa penduduk Indonesia.
“Selama masa pandemi Covid-19, sektor pertanian telah teruji dan menunjukkan kinerjanya secara baik,” katanya. (*)