TOTABUAN.CO BOLMONG – Rencana rolling pejabat hingga staf di lingkungan Pemkab Bolaang Mongondow (Bolmong) terus menjadi isu di awal tahun 2021. Betapa tidak, wacana rolling ini telah direncanakan Bupati Bolmobg Yasti Soepredjo Mokoagow sejak akhir tahun 2020 lalu. Bahkan informasi yang didapat wartawan ini, rolling pejabat akan dilakukan Jumat pekan.
Dari wacana tersebut, sejumlah nama pejabat pun mulai ramai disebut bakal menduduki jabatan baru. Hal itu juga seiring dengan akan dilaksanakannya strukturalisasi yang ada OPD di sekretariat daerah untuk jabatan eselon III.
Menurut sumber, jika rencana rolling tersebut Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow telah memerintahkan tim Baperjakat untuk menyusun nama-nama pejabat hingga staf, untuk dilantik dan diambil sumpah pada jabatan barunya.
“Tim sudah mulai melakukan penyusunan nama pejabat hingga staf,” ucap sumber yang meminta namanya tidak dipublis.
“Rencanannya pekan depan. Paling telat, hari Jumat,” sambungnya.
Wacana rolling menjadi “hantu” bagi kalangan ASN. Hal ini juga merupakan penilaian atas hasil evaluasi.
Namun wacana tersebut ditepis Sekretaris Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Bolmong Abdusalam Bonde. Dia mengatakan, sampai hari ini belum ada petunjuk dari pimpinan soal mutasi pejabat.
“Belum ada petunjuk soal itu (rolling red),” katanya.
Dia mengaku, hanya soal pelaksanaan job fit akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Job Fit merupakan evaluasi kinerja pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II). Job-Fit pejabat dilakukan sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS. Job fit itu dilakukan dengan indikator penilaian rekam jejak, makalah, dan wawancara.
Sebelumnya Sekretaris Daerah Bolmong Tahlis Gallang mengatakan, mutasi dan rolling di lingkupan PNS adalah hal yang biasa dalam suatu organisasi pemerintahan. Hal itu merupakan tuntutan organisasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.
“Dibutuhkan keseriusan, tanggung jawab moral, dan komitmen bersama, serta bekerja maksimal dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kabupaten Bolmong,” ucap Tahlis beberapa waktu lalu.
Sebagai pejabat yang diberikan kepercayaan untuk memimpin OPD, harus mampu mengarahkan seluruh jajaran staf untuk melaksanakan program kerja dan untuk mampu membaca dan menerjemahkan visi yang dikedepankan oleh pimpinan sekaligus harus memiliki kecakapan untuk merealisasikannya.
“Kabupaten Bolmong membutuhkan aparatur pemerintah yang mampu bekerja keras, bersinergi dengan masyarakat untuk melakukan percepatan pelaksanaan program yang telah direncanakan. Rotasi, mutasi ataupun promosi suatu jabatan merupakan bagian dinamisasi, proses penyegaran dan penyesuaian kebutuhan personil dalam organisasi birokrasi, akan selalu ada selama kebutuhan dan situasi organisasi menghendakinya,” ungkap mantan Sekda Bolsel dan Kota Kotamobagu ini. (*)