TOTABUAN.CO POLITIK –Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Utara (Sulut) memberikan catatan kepada KPU selaku penyelenggaa pasca debat putaran pertama caon gubernur dan calon wakil gubenur pada Kamis (5/11) lalu.
Komisioner Bawaslu Sulut Supriyadi Pangellu mengatakan, memberi beberapa catatan untuk KPU agar dilakukan perbaikan untuk debat putaran berikutnya. Dia mengaku telah mengikuti jalannya debat putaran pertama.
“Harus menjadi evaluasi teman-teman KPU sebagai pelaksana utama. Pertama adalah sistem jaringan yang digunakan KPU pada debat itu. KPU perlu bekerjasama dengan perusahaan provider agar layanan yang disediakan oleh KPU seperti melalui live streaming youtube dan juga akun facebook tidak bisa diikuti dengan baik,” ujar Supriyadi.
Dia mengatakan. saat pelaksanaan debat berada di Talaud. Di mana masyarakat di kepulauan masih kesulitan.
Menurutnya inti dari debat publik ini adalah bagaimana masyarakat mengetahui visi dari para calon, tambah Kordiv Hukum, Humas dan Datin ini.
Selain itu lanjutnya adalah lokasi pelaksanaan debat tersebut. Protokol kesehatan seyogyanya digelar saja di dalam ruangan karena debat putaran pertama kurang kondusif. Para Paslon harus terkena sinar matahari dan juga angin kencang diakibatkan lokasinya yang terbuka dan berada di bukit.
“Sound sistem yang digunakan juga kurang baik. Kemudian jika terbatas maka KPU mestinya membagikan visi misi di areal lokasi debat tersebut. Lalu KPU benar-benar harus memastikan bahwa yang hadir adalah sesuai undangan yang diatur dalam juknis dan PKPU,” katanya.
Selain itu harus ada running teks visi yang ditayangkan melalui layar live streaming agar masyarakat dapat mengetahui dengan seksama.
Supriyadi Pangellu menegaskan KPU jangan anti kritik demi kebaikan bersama. “Ini adalah kritik konstruktif. Agar jalannya proses tahapan Pilkada ini berjalan dengan seksama. Bawaslu meminta agar debat putaran kedua semua catatan ini dapat dikoreksi dan diperbaiki oleh teman-teman KPU,” pungkasnya. (*)