TOTABUAN.CO POLITIK — Bawaslu Sulut menggelar rapat koordinasi pengawasan bersama stakeholder dalam rangka persiapan penetapan pasangan calon (Paslo) pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut 2020 d hotel Grand Puri Manado Selasa 22 September 2020.
Anggota Bawaslu Sulut Kenly Poluan mengatakan, pertemuan ini sangat penting dan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia lebih khusus bagi penyelenggara.
Menurutnya, Rakor ini sebagai salah satu koordinasi terkait penetapan calon gubernur dan wakil gubernur pada 23 September besok. Menurutnya, harus sesuai protokol kesehatan, supaya tak terjadi lagi seperti saat pendaftaran.
“Yang dikoordinasikan adalah protokol Covid-19 wajib laksanakan. Bawaslu Sulut telah mengirim surat himbauan pada partai politik dan bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk melaksanakan protokol kesehatan dan pedoman pembatasan sosial berskala besar dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19 selama pelaksanaan kegiatan penetapan pasangan calon dan pengundian nomor urut pasangan calon,” jelasnya.
“Kami harap nantinya semua harus mematuhi dan tidak melanggar protokol kesehatan. Parpol dan Paslon jangan membawa massa pendukung dalam penetapan dan pengundian nomor urut di KPU. sama-sama kita jaga kondusivitas keamanan dan ketertiban,” ujarnya.
Dalam situasi seperti ini semua harus menimbulkan perspektif yang sama demi kepentingan hajat hidup orang banyak untuk menyelamatkan pelaksanaan pilkada itu sendiri.
Sementara, AKBP Sigit Ali Ismanto memaparkan dalam rangka melaksanakan pengamanan Pilkada Serentak Tahun 2020 ini kepolisian telah membentuk Ops Kepolisian dengan sandi Operasi Mantap Praja 2020 selama 121 hari untuk setiap tahapan Pilkada Tahun 2020.
Operasi Mantap Praja 2020 ini melibatkan 5234 anggota Polri, 3495 anggota TNI dan 10.860 Linmas. Operasi Mantap Praja 2020 5234 anggota Polri, 3495 anggota TNI dan 10.860 Linmas dan akan berlangsung hingga selesainya tahapan Pilkada Serentak. (*)