TOTABUAN.CO BOLSEL — Program Perlindungan Pekerja Sosial Keagamaan atau disingkat “Perkasa” mulai ditindaklanjuti Penjabat sementara (Pjs) Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Praseno Hadi.
Menurutnya program tersebut sangat baik karena memberikan perlindungan para pekerja sosial keagamaan.
“Ini terus didorong, agar para pekerja sosial keagamaan di Bolsel diberikan perlindungan jika terjadi kecelakaan,” katanya.
Menurutnya program asuransi gratis bagi Imam, Pegawai Syar’i dan Pendeta dinilai sangat tepat. Terlebih Kabupaten Bolsel diketahui sebagai kabupaten dengan visi religius.
Asisten II Pemprov Sulut ini menambahkan, program ini milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut. Dalam pelaksanaannya, Pemprov menggandeng BPJS Ketenagakerjaan.
“Iuran BPJS Ketenagakerjaan para pekerja sosial keagamaan yang terdiri dari imam, pegawai syar’i dan pendeta ditanggung Pemprov Sulutm,” jelasnya.
“Kalau biasanya kita tahu asuransi untuk para pekerja di perusahan, ini ada asuransi untuk pekerja sosial keagamaan,” sambungnya.
Dia mengatakan, tugas sebagai Pjs Bupati, selain harus mensukseskan Pilkada berjalan aman dan damai, juga berupaya optimal memberikan yang terbaik kepada masyarakat.
“Tugas kita itu sebagai pelayan kepada masyarakat. Program Perkasa ini sangat baik kepada para pekerja sosial keagamaan,” pungkasnya.
Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bolsel Arsalan Makalalag mengatakan sudah mengusulkan program ‘Perkasa’ ke Pemprov Sulut.
Saat ini pihaknya sudah turun ke kecamatan meminta data seperti foto copy KTP para petugas agama mulai dari Imam, Pendeta hingga pegawai syar’i. Pengumpulan data itu, untuk dikirim ke Pemprov.
Program Perkasa ini merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat, khususnya pekerja sosial keagamaan. Hal ini dinilai perlu dilakuan agar para petugas agama diberikan asuransi perlindungan
“BPJS ini akan memberikan santunan yang diterima ahli waris. Kurang lebih Rp 42 juta,” tandasnya.(*)