TOTABUAN.CO BOLMONG—Kepala Badan kepegawaian daerah (BKD) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Sunge Paputungan mengaku, jika sebelum dilakukan ujian, BKD telah memberikan masa sanggah kepada para honorer untuk melakukan sanggahan.
“ Satu bulan masa sangga kita berikan kepada para honorer. Itu tujuannya agar bisa terseleksi mana yang Honda asli dan mana Honda siluman,” kata Sunge.
Dia menambahkan puas dan tidak puas atas hasil pengumuman adalah lumrah. BKD telah melakukan tahapan hingga ujian sesuai aturan. Selain itu, telah memfasilitasi usulan dari satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) agar para honorer bisa mengikuti ujian.
“Honorer yang ,mengikuti ujian ini adalah usulan dari SKPD masing-masing,” katanya lagi.
Seharunya kata Sunge, jika terindikaksi ada honorer siluman maka protes dilakukan pada saat uji publik sebelum ujian dilaksanakan.
Terpisah ketua Komisi I DPRD Yusrah Alhabsy mengatakan, jika ada asumsi ada honor siluman yang dinyatakan lulus, BKD secepatnya melakukan kroscek di SKPD. Sebab SK tersebut diusulkan lewat dinas badan.
“ Ini jika tidak ditanggapai secara serius, dikuatirkan berdampak pada proses hukum,” kata Yusra.
Di Bolmong sendiri, sesuai hasil verifikasi dan validasi oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN), dari 1.250 honorer K2 yang dinyatakan memenuhi syarat untuk ikut tes calon, hanya diikuti 1.239. Namun setelah diumumkan, banyak ditemukan nama yang tidak pernah bertugas namun dinyatakan lulus.
Editor Hasdy Fattah