TOTABUAN.CO BOLSEL — Hingga kini Pemkab Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) masih memfokuskan penanganan dan penyaluran bantuan di Kecamatan Tomini dan Kecamatan Posigadan. Dua kecamatan itu merupakan wilayah paling parah diterjang banjir. Puluhan rumah hanyut dan rusak berat, bahkan satu orang hilang terseret banjir.
Berdasarkan pamantauan di pos komando terpadu penanganan bencana,persediaan logistik untuk korban banjir di Bolsel mulai menipis. Ketersediaan bahan pangan diperkirakan masih akan bertahan hingga tiga pekan ke depan.
Dari pantauan di posko, para relawan tampak sibuk mengangkut logistik ke mobil. Sejumlah bahan kebutuhan makanan seperti beras, air meniral, ikan kaleng serta pakaian layak pakai terus disuplay untuk disalurkan.
Menurut Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolsel Fice Nur, hingga kini ratusan kepala kepala yang kehilangan rumah masih tinggal di posko dan sebagian masih tinggal di rumah kerabat mereka. Para korban banjir terus mendapat perhatian baik makanan maupun pelayanan kesehatan.
“Keperluan makan menjadi kebutuhan pokok. Belum lagi bagi bayi dan balita, tentu butuh penanganan dan perhatian ekstra, termasuk kebutuhan susu untuk bayi dan balita,” katanya.
Penanganan pasca banjir terus dilakukan pemerintah. Tiga jembatan yang putus ayng diterjang banjir, kini sudah bisa dilalui kendaraan meski baru sebatas jembatan darurat.
Fice mengatakan, saat ini stok bantuan beras yang masuk di Posko masih 11.250 atau 1.1 ton lebih. Jumah ini belum bisa menjamin karena masih ada warga yang terdampak tersebar di lima kecamatan yang belum menerima bantuan.
Dari data yang ada di lima kecamatan yakni Kecamatan Pinolisian Timur ada 1.719 kepala keluarga atau 5.733 jiwa. Kecamatan Pinolosian Tengah ada 1.068 kepala keluarga atau 2.228 jiwa. Kecamatan Pinolosian ada 1.749 kepala keluarga atau 5.980 jiwa. Kecamatan Bolaang Uki ada 3.079 kepapla keluarga atau 9.715 jiwa dan Kecamatan Helumo ada 225 kepala keluarga atau 861 jiwa.
Jika melihat dari jumlah tersebut, dibutuhkan 39 ton beras bagi 7.840 kepala keluarga atau 24.517 jiwa yang tersebar di lima kecamatan.
Selain bantuan yang diantar di Posko, ada juga yang menyerahkan bantuan secara langsung kepada warga. Mula dari komunitas, pihak swasta hingga para pengusaha. (*)