TOTABUAN.CO MANADO — Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Manado langsungkan Musyawarah Daerah (Musda) ke-II yang berlangsung di Lantai II Masjid Ahmad Yani Manado Ahad 9 Agustus 2020
Musda DMI ke II Kota Manado ini, dihadiri para Ketua dan Sekertaris DMI di seluruh Kecamatan Manado sekaligus para pemuka agama.
Ikut membuka Musda II Kota Manado Ketua DMI Sulawesi Utara Hi Herson Mayulu yang tidak lain merupakan anggota DPR RI Komisi V.
Menurut Herson, DMI memiliki peran penting dalam pembangunan selalu bergandengan bersama pemerintah untuk perkembangan yang beradab dan potensial.
Musda DMI ke II ini merupakan Musda yang bisa mensinergikan antara pemerintah dan juga pihak DMI. Serta masjid-masjid besar yang ada di Kota Manado.
Melalui sinergi tersebut bisa menghasilkan suatu visi misi program yang memang berkualitas. Sehingga peran DMI ini betul-betul dirasakan manfaatnya oleh umat.
“Tentunya bisa bersama-sama dengan pemerintah daerah meningkatkan pemberdayaan ekonomi, meningkatkan kualitas dakwah. Meningkatkan kualitas manajerial di masing-masing masjid,” jelas mantan Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dua periode ini.
Musda DMI ke II Kota Manado kali ini benar-benar beda dengan kabupaten kota lainnya. Dimana ada 7 calon yang akan berkompetisi merebut kursi ketua DMI Manado.
“Ke tujuh kandidat tersebut merupakan figur yang dekat dengan saya, maka saya merestui mereka semua, silahkan berkompetisi dengan menjunjung tinggi nilai musyawarah,” ungkap Herson saat menyampaikan wejangan pada pembukaan Musda.
Herson menegaskan, DMI Sulut akan bersikap netral tanpa mendukung salah satu kandidat mengingat dari 7 calon yang akan bertarung merupakan dekat dengan H2M julukan Hi Herson Mayulu.
Ada tiga modal penting sebagai nahkoda di DMI. Pertama kata Herson, Ketua yang nantinya terpilih harus benar-benar cinta masjid. Kedua mampu mengejawantahkan perencanaan, pengorganisasian, aktualisasi dan controling, sehingga sistem menajerial organisasi berjalan baik dan seimbang. Dan ketiga, senantiasa menjaga marwah DMI sebagai organisasi yang bersih dari praktik beli suara.
“Para voters diharapkan memilih sesuai deng hati nurani dengan melihat track record, kapasitas dan integritas dari 7 calon ketua tanpa harus dibayar,” tegasnya. (*)