TOTABUAN.CO BOLSEL – Banjir terus terjadi di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel). Sejak tiga hari, sejumlah desa yang ada di Tujuh kecamatan hampir tidak luput dari intaian banjir.
Pemantauan terus dilakukan dan meminta warga terus waspada. Untuk pemantauan, tim pemerintah daerah membagi tugas wilayah. Di mana untuk Kecamatan Bolaang Uki, Helumo, Tomini dan Posigadan, dibawa pimpinan Bupati Bolsel Iskandar Kamaru dibantun para pimpinan SKPD lainnya.
Begitu pula di tiga Kecamatan Pinolosian Bersatu dibawa pimpinan Wakil Bupati Deddy Abdul Hamid bersama jajaran asisten dan juga pimpinan SKPD lainnya.
Bupati Iskandar Kamaru mengaku terus berkoordinasi dengan Basarnas dan tim dai Kecamatan Helumo, untuk terus melakukan pencarian kepala desa Bakida yang terseret arus sungai. Bupati menyampaikan optimismenya bahwa Kades Bakida bisa ditemukan.
“Ikhtiar terus kita lakukan. Insha Allah, jasad Kades Bakida bisa kita temukan,” kata Iskandar.
Pemantau dilakukan di wilayah Posigadan dan meneruskan pemantauan banjir di Desa Lion serta menyerahkan sejumkah bantuan untuk Dapur Umum. Tim juga memantau kondisi masyarakat terdampak banjir di Desa Saibuah.
Bupati juga juga menginstruksikan Camat dan Kepala desa untuk segera mengkoordinir pendirian dapur umum.
Di tempat terpisah Wakil Bupati Deddy Abdul Hamid meninjau beberapa desa dan fasilitas penunjang penyelenggaraan pemerintahan di wilayah Kecamatan Pinolosian Tengah yang rawan terjadi banjir.
Wabup menghimbau agar para kepapla desa untuk siaga serta tanggap dalam menghadapi bencana banjir dan menghimbau masyarakat dimasing-masing wilayah untuk tetap waspada. Terutama mereka yang tinggal di bantaran sungai, perkebunan dan wilayah pertambangan.
Berdasarkan data yang didapat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolsel ratusan kepala keluarga di Kecamata Pinolosian terdampak banjir.
Seperti di Desa Tobayagan Selatan, ada 201 kepala keluarga atau 703 jiwa yang mengalami dampak banjir.
Desa Tobayagan, ada 208 kepala keluarga atau 1024 jiwa. Desa Mataindo Utara, ada 210 kepapla keluarga atau 805 jiwa. Desa Mataindo, ada 196 kepala keluarga atau 629 jiwa. Di Desa Adow Selatan, ada 9 kepala keluarga atau 33 jiwa yang terdampak. Selain itu fasilitas umum seperti balai Desa Adow Selatan, tembok bagian belakang roboh.(*)