TOTABUAN.CO BOLSEL — Hujan deras yang turun pada Jumat (24/7) pagi mengakibatkan terjadi bencana banjir dan longsor di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel).
Dari data yang dihimpun, beberapa desa yang ada di Kecamatan Bolaang Uki, Helumo dan Kecamatan Pinolosian terendam banjir setinggi satu meter. Banjir disebabkan meluapnya sungai dan masuk ke rumah penduduk. Selain terjadi banjir, jembatan yang ada di Desa Bakida putus dan mengakibatkan, satu warga dikabarkan hanyut. Sejumlah titik ruas seperti perbatasan Kecamatan Dumuga Barat, terjadi longsor, begitu juga di wilayah jalur Pinolosian Bersatu.
Yang lebih memprihatinkan, peristiwa banjir itu, menyebabkan kepala desa Bakida Reslan Ibrahim dikabarkan hanyut terbawa arus sungai. Sejak Jumat, kemarin Tim gabungan telah melakukan pencarian hingga Sabtu hari ini.
Bupati Bolsel Iskandar Kamaru bersama jajaran sudah turun ke sejumlah titik banjir. Bupati juga telah meminta warga yang terdampak banir untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Kita sudah dapur umum untuk para warga yang terdampak banjir,” ucap Iskandar.
Saat ini alat berat milik Pemkab telah dikerahkan. Namun banyaknya titik longsor, sehingga perlu penambahan alat berat.
Sebelumnya hujan memang mengguyur sebagian besar kawasan Kabupaten Bolsel sehingga debit air Sungai Bolangaso naik.
Kepala Pelaksana BPBD Bolsel Daanan Mokodompit mengatakan, kurang lebih 18.487 jiwa warga Bolsel terdampak banjir.
Banjir yang terjadi di Bolsel melanda di 12 Desa di Kecamatan Bolaang Uki, 6 Desa di Kecamatan Helumo, dan 4 Desa di Kecamatan Tomini, sejumlah ruas jalan juga tertimbun longsor, sehingga akses jalan tertutup, bahkan ada jembatan yang putus dan belum bisa dilalui.
Hingga kini Pemkab Bolsel masih terus melakukan pendataan terkait jumlah kerugian akibat banjir, dan hingga kini pihak Basarnas, Tim SAR, dan BPBD Bolsel masih terus melakukan upaya pencarian terhadap korban terseret arus sungai yakni Kepala Desa Bakida Reslan Ibrahim. (*)