TOTABUAN.CO BOLMONG – Keseriusan para investor untuk datang berinvestasi di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) rupanya sudah tidak sabar lagi. Diam-diam, hampir saban hari, mereka datang ke Bolmong untuk melihat Kawasan Industri Mongondow (KIMONG) untuk pembangunan pabrik.
KIMONG yang terletak di Kecamatan Lolak itu, sudah hampir pasti akan ramai. Selain lahannya sudah siap, pemerintah juga sangat welcome dan memberikan peluang bagi mereka dengan berbagai kemudahan.
Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow pun mengaku, saban hari para investor saling berganti datang melihat lokasi KIMONG.
“Jangankan bulan depan, besok saja ada investor yang datang,” ucap Yasti.
Yasti mengaku sudah ada 20 investor yang datang melihat lokasi KIMONG. Kurang lebih 160 triliun dana yang akan diinvestasikan di wilayah Indonesia Timur tepatnya di Sulawesi Utara khususnya di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong).
Ada dua ribu investor yang tertarik datang di Bolmong kata Yasti. Para investor ini lanjutnya, akan bergerak diberbagai sektor. Seperti perikanan, perhotelan, pertanian serta sektor budidaya.
“Totalnya 10 miliar dolrar. Atau jika dihitung kurs 16 ribu, berarti ada 160 triliun,” jelasnya.
Yasti sedikit membeberkan, bahwa pabrik yang pertama akan didirikan itu, akan bergerak dalam bidang pengolahan limbah plastik.
“Jadi semua limbah plastik itu semua akan diolah. Itu besar. Yang kedua semua sektor pertanian akan digerakan. Salah satunya investor kelapa. Nantinya buah kelapa akan dibeli perkilo dengan harga 2.600 perkilo timbang dengan air kelapanya. Janji bulan depan izin untuk eskpor dari Lolak sudah ada. Selain itu semua bidang pertanian sudah akan jadi sistem plasma. Misalnya padi, akan diberikan bibit,pupuk dan modal. Petani hanya siapkan lahan dan hasilnya dibeli pihak perusahan,” beber Yasti.
Begitu juga bibit jagung akan disiapkan dan bibit Porang. Yasti sudah meminta agar dibangun dulu pabriknya kemudian akan memberikan bibit porang ke pada petani.
Yasti mengungkapkan inilah yang menjadi cita-cita saat menjabat sebagai Bupati. Yakni dengan hadirnya pabrik dari hulu sampai hilir agar supaya ada nilai tambah.
“Kalau sudah pabrik, tentu hasil dari petani sudah akan dibeli. Tidak adalagi yang main-main harga,” ucapnya.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan, sudah meminta izin ke ketua harian gugus tugas penanganan krisis ekonomi Erik Tohir untuk mengundang para investor untuk datang ke Sulut khususnya di Bolmong. Ada total 160 triliun dana yang akan diinvestasikan dengan kesiapan lahan kurang lebih 1.500 hektare.
Bahkan karena keseriusan pihak investor, kompleks kantor bupati juga ditawarkan untuk dipindahkan, dengan konsekuensi untuk dibangun baru lagi.
“Jadi masyarakat Bolmong terus mendoakan dan mendapatkan manfaat yang cukup besar. Jadi torang harus siap betul. Karena ini manfaat yang sangat baik. Sebab pemerintah tidak menghambat datangnya investasi. Sehingga para invstor mau datang. Orang yang ingin berinvestasi hanya ingin datang karena komunikasi pemerintah daerah bagus. Cuma karena Pandemi Covid-19 sehingga terhambat. Tapi bulan depan para incestor sudah akan datang ke Bolmong,” ucap Olly. (*)