TOTABUAN.CO BOLSEL — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) dalam beberapa hari terakhir melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) dalam rangka pemutakhiran data pemilih jelang Pemilihan kepala daerah gubernur dan wakil gubernur Sulut, dan pemilihan bupati dan wakil bupati Bolsel tahun 2020.
Komisioner KPU Kabupaten Bolsel Divisi Program Data, Vijay Bumolo mengatakan, tahapan Coklit sudah berlangsung sejak 15 Juli dan akan berlangsung hingga 13 Agustus 2020 mendatang.
“Hari ini dilakukan secara serentak. Mulai dari KPU, PPK, PPS, hingga ke PPDP. Selanjutnya coklit kepada tokoh masyarakat di wilayahnya masing-masing,” ujar Vijay.
Pada Coklit yang dilaksanakan itu, diawali dengan apel akbar seluruh jajaran penyelengara KPU disemua tingkatakan yang dipimpin Camat setempat.
Menurutnya apel akbar Coklit ini, dilaksanakan secara serentak seluruh Indonesia yang melaksanakan Pilkada, termasuk Kabupaten Bolsel.
KPU men-coklit data berdasarkan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4). Ada 148 Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) yang sudah mulai mencoklit. 234 PPS dan 35 PPK. Yang ikut didampingi tim dari Bawaslu disemua tingkatan.
“Ini rangkaian pemutakhiran. Kita sandingkan juga dengan e-KTP yang dimiliki oleh pemilih. Kalau misal ditemukan pemilih yang meninggal, berarti dicoret. Yang sudah pindah alamat, di-TMS-kan. Status jadi TNI/Polri, dicoret,” jelasnya.
Dalam Coklit itu, sejumlah tokoh dan pejabat ditemui untuk dilakukan Coklit sekaligus sampel. Seperti Ketua NU Bolsel Zulkarnaim Kamaru, tokoh Muhamadiyah Djamaludin Lamato, Ketua Paguyuban Bolango, S E Gobel, juga sejumlah pejabat Pemkab Bolsel yang ikut dicoklit.
“Kami berharap kerjasama dengan masyarakat, untuk memberikan data saat petugas berkunjung ke rumah. Begitu juga sebaliknya, diingatkan kepada petugas, agar mendata sekuruh pemilih yang ada di desa tempat bertugas,” tegasnya.
Usai pemutakhiran data hasil coklit, masih kata , selanjutnya akan dilakukan pleno secara berjenjang baik dari PPS, PPK, hingga ke KPU.
“Setelah selesai coklit nanti berjenjang pleno-nya, sampai pleno penetapan DPS (Daftar Pemilih Sementara) di tingkat KPU. Untuk di Kabupaten Bolsel itu tanggal 2-4 September 2020,” tandasnya.
Senada dikatakan Komisioner KPU Bolsel Hirzan Muhammad, dia mengatakan, tahapan sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak akan segera dimulai –tak terkecuali di Kabupaten Bolsel.
KPU telah menurunkan tim PPDP untuk Gerakan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) serentak di tujuh kecamatan.
Tentunya petugas juga telah dibekali dengan standar kesehatan Covid-19 seperti memakai masker, pelindung wajah, sarung tangan juga hand sanitizer.
“Mudah-mudahan dalam kegiatan coklit ini. Data pemilih bisa sesuai dengan harapan,” kata dia.
Dalam coklit ini, ada beberapa tahapan yang dilakukan. Yakni: pencocokan data pemilih. Termasuk mengecek e-KTP dan suketnya. Disini kami pastikan yang memilih itu terdaftar sebagai warga Bolsel,” jelasnya.
“Apabila ada kegandaan (data) akan langsung diperbaiki. Juga apabila ada yang sudah meninggal dunia. Segera kami hapus,” kata dia. (*)