TOTABUAN.CO BOLMONG – Kondisi infrastruktur jalan menuju ke Desa Kolingangaan Kecamatan Bilalang Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) memprihatinkan.
Warga di desa itu mengeluhkan kondisi ruas jalan tersebut yang rusak parah apalagi pada saat hujan turun. Sampai saat ini kondisi jalan tersebut masih sulit dillalui dengan kendaraan.
Kepala Dinas PUPR Bolmong Chany Wayong mengatakan, pemerintah telah merencanakan untuk pembangunan jalan lanjutan. Menurutnya, masih ada 12.5 kilometer yang belum dikerjakan, karena terhalang pandemi Covid-19.
“Kalau tidak salah, sisa panjang jalan yang akan dibangun ke Desa Kolingangaan kurang lebih 12.5 kilometer,” jelasnya.
Sebelumnya pemerintah telah melaksanakan pembangunan namun hanya sampai ke Desa Tudu Aog. Untuk pengerjaan jalan sepanjang 12 kilometer itu, butuh dana besar. Selain pengaspalan jalan, juga pelebaran tebing karena melewati beberapa sungai kecil.
Rusaknya jalan tersebut menyulitkan warga saat melintas, terutama kendaraan roda dua.
“Kalau cuaca panas kondisi jalan berdebu, kalau hujan, jalannya berlumpur dan banyak genangan air,” kata Radi salah seorang warga desa setempat.
Menurutnya, jalan yang rusak tersebut seringkali menimbulkan persoalan bagi pengendara baik roda dua maupun roda empat. Seperti halnya debu yang terbawa oleh kendaraan saat cuaca panas, ketika hujan tidak sedikit kendaraan roda empat yang melintasi ruas jalan tersebut yang terjebak dalam kubangan tersebut.
“Kerusakan jalan ini sangat mengkhawatirkan dan membahayakan para pengguna jalan yang melintasinya. Bahkan warga desa setempat seringkali gotong royong untuk menimbun lobang dengan menggunakan tanah seadanya. Dan ketika hujan, tanah timbunan tersebut menjadi lumpur akibat genangan air,” jelasnya.
Dirinya juga berharap, agar pemerintah daerah setempat dapat segera memperbaiki ruas jalan desa tersebut. Karena jalan tersebut merupakan akses jalan penghubung bagi warga untuk membawa hasil pertanian dan perkebunan sebagai jalur penghubung ke Kecamatan Bilalalang atau ke Kota Kotamobagu. (*)