TOTABUAN.CO BOLMONG – Bagi para oknum kepala desa yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), untuk berhati-hati. Sebab Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow dalam menjalankan program berkantor di desa, bukan hanya sebatas di belakang meja saja, akan tetapi akan turun lapangan dan menemui warga.
Bagi para oknum Kades yang “jujur” tentu tidak ada masalah. Namun berhati-hati bagi oknum Kades yang “nakal”. Di mana program berkantor di desa yang mulai dilakukan, Bupati akan turun dan bertemu warga sekaligus mendengar apa yang menjadi keluhan warga.
Mulai dari penyeluaran bantuan dampak Covid-19, penyaluran BLT DD, serta melihat secara langsung prograam dana desa yang dilaksanakan dua tahun terakhir.
Seperti contoh dibeberapa desa di Kecamatan Lolayan saat hari pertama program berkantor di desa yang dilakukan Bupati. Selain menyerap aspirasi warga, Bupati juga turun masuk keluar gank dan bertemu warga.
Seperti di Desa Mopusi, Bupati langsung bertemu warga dan langsung menanyakan, apakah bantuan telah diterima atau tidak.
“Jadi tujuan saya berkantor di desa, bukan hanya sebatas di belakang meja saja. Tetapi lebih fokus untuk bertemu masyarakat untuk memastikan apakah bantuan sudah diterima atau tidak. Diterima secara utuh atau tidak. Saya akan langsung tanya,” tegas Bupati.
Selain memastikan soal penyaluran bantuan bahan pangan, Bupati juga akan menanyakan langsung tentang penyaluran BLT dan BST. Program dana desa yang sudah dikerjakan dua tahun sebelumnya, juga akan diperiksa.
Program berkantor di desa di masa Pandemi Covid-19 ini, Bupati terus meminta warga untuk terus menjalankan prokoler kesehatan. Dengan rajin cuci tangan dengan air mengalir, tetap menjaga jarak, menggunakan masker, dan selalu menjaga lingkungan agar tetap bersih. (*)