TOTABUAN.CO BOLMONG – Tingkat penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari dana desa di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) masih rendah.
Hingga Senin (15/20), baru 38 desa desa yang telah mencairkan dana desa yang disalurkan. Jumlah tersebut belum mencapai angka di atas 50% dari 200 desa yang ada di Bolmong.
“Baru 38 desa yang melakukan penyaluran BLT di Kabupaten Bolmong,” ucap Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Bolmong Ahmad Yani Damopolii Senin 15 Juni 2020.
Namun meski begitu, persentase desa yang telah mencairkan dana desa tahap ke dua ini cukup signifikan dibandingkan dengan tahap pertama.
“Alhamdulillah lumayan cepat dibandingkan saat penciaran tahap pertama. Tahap kedua ini, banyak juga yang telah mengajukan pencairan. Sebab, data penerima tahap kedua, data calon keluarga penerima manfaat sudah ada sebelumnya,” katanya.
Syarat pengajuan pencairan BLT DD tahap kedua, kepala desa melaporkan realiasi yang sudah dilaksanakan pada tahap pertama. Usai diperiksa dan disetujui laporan realisasi para tahap pertama, dibuatkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dilanjutkan proses pencairan di kantor pelayanan perbendaharaan negara (KPPN).
Dia menegaskan, desa yang menyalurkan bantuan, agar secepatnya serta serius untuk mengawal berkas untuk pencairan di bank nanti.
Dia juga mengimbau masyarakat penerima, agar dapat memanfaatkan bantuan tersebut untuk kebutuhan bahan pokok. Karena BLT DD yang diberikan pemerintah itu, tujuannya untuk meringankan beban dalam menghadapi pandemi Covid-19 saat ini.
“Sangat disayangkan, jika bantuan tersebut digunakan untuk membeli keperluan lain. Jadi, baiknya bantuan ini dipergunakan untuk kebutuhan utama, misalnya untuk memberli beras, bukan untuk keinginan lainnya,” harapnya. (*)