TOTABUAN.CO BOLMONG – Kesiapan Pemkab Bolaang Mongondow (Bolmong) dalam mengahadapi Pandemi Covid-19 sudah siapkan selama sembilan bulan. Sehingga tidak mengkwatirkan jika Pandemi akan berlangsung hingga Desember mendatang.
“Ditanya soal apakah kita kwatir, justru Bolmong paling aman. Karena kita sudah menganggarkan untuk ketersediaan bahan pokok, hingga Sembilan bulan ke depan,” ujar Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow saat diskusi dengan para wartawan Sabtu akhir pekan.
Keseriusan pemerintah daerah dalam menghadapi Pandemi Covid-19 ini, malah mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Itu terbukti dari lima daerah di Bolaang Mongondow Raya (BMR) hanya Bolmong yang tidak diberikan sanksi pemotongan dana transfer dari pemerintah pusat. Sebab pelaporan dana, dari hasil refocusing anggaran ke pemerintah pusat, tak tanggung-tanggung sudah menetapkan sembilan bulan.
“Di Bolmong bukan hanya bahan pokok yang kita siapkan, akan tetapi bantuan untuk ketahanan pangan. Mulai dari bibit jagung, pupuk hingga peralatan bagi UMKM dalam rangka jaring pengaman sosial,” jelasnya.
Bupati yakin, jika Pandemi hingga Desember, justru Bolmong paling aman.
Pemerintah daerah, dalam menyalurkan bantuan pokok, tidak tanggung-tanggung. Di mana setiap kepala keluarga penerima, mendapatkan 36 kilo beras jenis premium, ditambah ikan kaleng, gula pasir, minyak goreng dan susu kaleng.
Para penerima bantuan pokok ini, merupakan penerima di luar dari penerima BLT dan BST.
Strategi lain yang dilakukan pemerintah daerah, yakni menyiapkan bibit jagung dan pupuk. Ada kurang lebih 10 hektar lahan yang ditanami jagung manis sebagai bentuk ketahanan pangan individu.
Begitu pula dengan pelaku UMKM mendapatkan mesin jahit, kain, gunting, strika untuk dibuatkan masker yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat. (*)