TOTABUAN.CO BOLMONG – Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow mengatakan, anggaran pembangunan infrastruktur pada tahun anggaran 2020 ini, tidak ada.
Menurutya, ada 162 miliar anggaran infrastruktur dikembalikan ke pemerintah pusat untuk penanggulangan pandemi Covid-19. Hal itu sebagai petunjuk pemerintah pusat untuk melakukan realokasi dan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.
“Tahun ini untuk pembangunan infrastruktur tida ada. Semua anggaran telah dipotong oleh pemerintah pusat,” ujar Bupati saat memberikan arahan saat penyerahan bantuan di Kecamatan Bolaang Timur Jumat (5/6) pekan lalu.
Bupati mengatakan, Dana Alokasi Khusus, Dana Alokasi Umum dan Dana Bagi Hasil semua dipotong dan dikembalikan lagi ke pemerintah pusat. Akan tetapi dikembalikan lagi dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT).
Refocusing anggaran yang dilakukan pemerintah daerah Bolmong paling besar. Yakni hingga sembilan bulan. Itu karena anggaran di Bolmong juga paling besar dipotong. Setiap kepala keluarga penerima mendapat bantuan 36 kilo beras premium ditambah ikan kaleng, gula pasir dan minyak goreng.
“Karena ada wabah Covid-19 ini, pemerintah pusat mengembalikan lagi ke Bolmong dalam bentuk bantuan langsung tunai. Di Bolmong ada 10.010 kepala keluarga yang menerima BLT. Terbesar lagi di Sulut. Karena anggaran Bolmong juga paling besar dipotong,” ungkap Bupati.
Sebagai informasi, Pemda Bolmong telah menetapkan anggaran lewat APBD tahun anggaran 2020 untuk pembangunan infrastruktur. Mulai jalan, jembatan, irigasi dan sanitasi. Selain itu ada beberapa kantor SKPD juga akan dibangun tahun ini. Namun akibar wabah Covid -19 semua dipending dan dialihkan untuk penanganan dan ketahanan pangan.
Menurut Bupati, lebih baik tidak ada pembagunan pada tahun ini, daripada rakyat saya kelaparan, pungkasnya. (*)