TOTABUAN.CO BOLMONG — Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow melaunching penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial RI bertempat di Kantor Camat Lolak Kamis 28 Mei 2020. Bantuan ini akan diberikan selama tiga bulan, yakni pada April, Mei, dan Juni.
Bupati mengatakan, nominal BST sebesar Rp600 ribu per bulan untuk keluarga penerima manfaat (KPM) yang terdampak Covid-19. Bupati menekankan, penerima program tersebut tak boleh tumpang tindih dengan bantuan sosial lainnya.
“Masyarakat yang menerima bantuan ini sudah tervalidasi oleh Kementerian Sosial. Sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam pemberian bantuan tersebut. Seperti yang telah menerima Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau paket sembako,” kata Bupati.
Bupati memberikan apresiasi atas pelaksanaan launching penyerahan BST oleh Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementrian Sosial RI serta masyarakat Kabupaten Bolmong.
Bupati mengatakan, penyaluran BST ini akan diterima oleh 10 ribu KK, yang setiap KK akan menerima sebesar Rp. 600 ribu rupiah.
Bupati mengatakan, anggaran Pemkab Bolmong untuk infrastruktur tahun 2020 ini sebesar 163 Miliar berasal Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Namun karena adanya pendemi Covid-19, Pemerintah Pusat meminta Pemkab Bolmong melakukan recofusing, setelah itu dana tersebut ditarik dan dikembalikan ke Bolmong lagi berupa bantuan kepada masyarakat.
“Hal ini dikarenakan dampak pandemi yang mengharuskan masyarakat tidak bekerja, sehingga Pemerintah memberikan bantuan untuk kebutuhan masyarakat sehari-hari,”
Di luar 163 Miliar tersebut lanuut Bupati, ada juga bantuan dari Pemkab Bolmong kurang lebih Rp 90 Miliar yang dialokasikan untuk penerima bantuan sosial untuk 8.240 KK.
“Nanti pekan depan akan diberikan kepada masyarakat. Yang diterima hari ini adalah untuk BST bulan April. Nanti untuk bulan Mei diberikan diawal Juni. Memang agak terlambat karena verifikasi data yang cukup banyak karena salah satu penerima bantuan terbanyak di Sulut adalah Bolmong,” jelas Bupati.
Imbas dari pemotongan anggaran tersebut adalah terhambatnya pembangunan infrastruktur di Bolmong namun ini tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Bupati menegaskan BST sebesar Rp 600 ribu tidak boleh ada potongan apapun. Ia pun meminta masyarakat melaporkan jika ada potongan. “Saya minta kepada masyarakat untuk laporkan kepada saya jika ada potongan,”tegasnya.
Lauching BST secara simbolis itu, diikuti 14 kecamatan lainnya yang ada di Kabupaten Bolmong. Kepala Dinas Sosial Bolong Abdul Haris Bambela mengatakan, total penerima BST di Kabupaten Bolmong sebanyak 10.010 kepala keluarga (KK) yang disalurkan melalui perbankan dan Kantor Pos.
Bambela juga menjelaskan mekanisme pengambilan BST. Bagi keluarga penerima manfaat yang sudah memiliki rekening, maka bisa langsung ditransfer. Sedangkan yang tak memiliki rekening, pencairan dilakukan melalui Kantor Pos. “Untuk ketertiban dan kelancaran, kami atur tempat dan waktu pengambilan,” ungkap Bambela.
Sementara, bagi yang berhalangan bisa diwakilkan, selama orang tersebut terdaftar dalam KK penerima bantuan dengan membawa KK dan KTP elektronik asli.
Hadir dalam penyerahan tersebut, Ketua DPRD Bolmong Welty Komaling, Asisten I Setda Bolmong Deker Rompas, Asisten II Zainudin Paputungan, Kepala Dinas Sosial Bolmong Haris Bambela, para Camat, serta perwakilan penerima BST.
Menurut Bambela, total anggaran BST dari Kemensos sebesar Rp 6 Miliar untuk 10 Ribu KK. Ada pun kata Bambela, bantuan sosial untuk 8.240 KK berupa sembako.
“Jadi yang menerima BST ini sudah tidak menerima lagi bantuan sembako, begitu pun yang menerima BLT dana desa maupun PKH serta BPNT yang berjumlah 11 ribu penerima. Jadi ini penerima sudah memiliki porsi bantuan masing-masing, tidak boleh double,”jelasnya. (Advetorial)