TOTABUAN.CO BOLMONG – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) mulai menylurkan bantuan bahan kebutuhan pokok bagi warga terdampak Covid-19. Penyaluran bantuan itu, diawali dengan pelepasan sejumlah kendaraan yang mengangkut bahan kebutuhan pokok di tempat penampungan bahan untuk disalurkan ke desa-desa.
Menurut Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow, untuk bantuan bagi masyarakat terdampak Covid-19, akan dilakukan selama Sembilan bulan ke depan.
“Jadi untuk bantuan untuk di Bolmong itu akan dilakukan hingga Desember 2020,” ujar Bupati Rabu 6 Mei 2020.
Bupati mengaku penyaluran bantuan tahap pertama ini sedikit terjadi keterlambatan. Hal ini karena waktu pengumpulan bahan butuh waktu hingga dua pekan. Namun untuk penyaluran bantau tahap dua dipastikan tidak ada kendala.
“Yang pasti penyaluran bantuan tahap dua, akan dilakukan sebelum lebaran,” ucap Bupati.
Dalam penyaluran bantuan itu, dihadiri Wakil Bupati Yanny Ronny Tuuk, Ketua DPRD Welty Komaling, Kepala Kejaksaan Negeri Kotamobagu Hadiyanto, Sekretaris Daerah Tahlis Gallang, para pimpinan OPD, serta 15 Camat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Bolmong I Nyoman Sukra mengatakan, ada 28 miliar rupiah lebih anggaran untuk pengadaan beras jenis premium yang bersumber dari APBD tahun anggaran 2020 yakni 2.711.88 ton.
Jumlah tersebut diperuntukan 8370 kepala keluarga. Untuk setiap kelaurga mendapat 36 kilo gram beras selama Sembilan bulan.
“Untuk Bolmong sendiri jumlah penerima berdasarkan data di DKP berjumalh 8370 kepala keluarga,” jelas Sukra.
Selain beras di Dinas Ketahanan Pangan ada juga paket bantuan lainnya yang ada di Dinas Sosial. Seperti minyak goreng 2 liter, ikan kaleng 5 kaleng, telut 30 butir dan susus 5 kaleng.
“Untu data penerima di Dinas Sosial berjumlah 4248 kepala keluarga. Dan total anggaran yang dianggarka berjumlah 7.4 miliar lebih untuk persiapan Sembilan bulan ke depan,” ucap Kadis Sosial Abdul Haris Bambela.
Bantuan-bantuan muali disalurkan ke desa-desa untuk dibagikan kepada warga penerima. Dipastikan untuk teknis penyaluran akan dipusatkan di Kantor Camat dan akan disalurkan pihak pemerintah desa.
Selain itu juga bantuan Pemkab itu dalam penanganan dampak Covid-19 di Bolmong tahun 2020 untuk terwujudnya program Orang Desa Sehat dan Kuat.
Gerakan Tanam dan Penyerahan Bantuan
Usai melepas kendaraan yang membawa bantuan dari gudang, Bupati bersama jajaran menggelar gerakan tanam dan penyerahan bantuan untuk mendukung ketahanan pangan dalam rangka percepatan penanganan dampak Covid-19 di Kabupaten Bolaang Mongondow. Kgiatan itu dipusatkan di kompleks kantor Dinas Pertanian.
Gerakan itu sebagai bentuk antisipasi pemerintah serta bentuk penguatan ketahanan pangan di tengah Pandemi Covid-19.
“Bolmong daerah satu satunya kabupaten di indonesia telah pikir langkah jauh ke depan khusus ketahanan pangan,” ucap Bupati.
Dia mengatakan, sejak 9 April lalu telah mempimpin rapat refocusing anggaran. Di samping Bansos ada langkah penting untuk Bolmong dan sekitarnya. Mulai dianggarkan pengadaan bibit pertanian dan perikanan. Sebab menutur Bupati, pemerintah tak mungkin bantu tiap bulan.
“Bolmong daerah subur dan luas. Sebisa mungki pemerintah mendorong agar lahan dan pekarangan dimanfaatkan untuk tidak jadi lahan tidur,” katanya.
Kepala Dinas Perkebunan Bolmong Taufik Mokoginta mengatakan, di tengah Pandemi Covid-19 ini, selain program penyaluran bantuan yang telah disiapkan selama sembilan bulan ke depan, pemerintah juga telah menyiapkan program ketahanan pangan individu dengan penyediaan bibit untuk ditanam di wilayah sebaran kurang lebih 30 titik yang ada di 15 kecamatan.
“Saat ini bibit jagung manis bersama pupuk kompos mulai disebar disejumah titik tanam di wilayah pantai utara (Pantura). Ada dua titik lokasi penanaman di tiap kecamatan. Tiap titik dapat 5 sachet dengan ukuran besar,” jelasnya.
Jaminan ketersediaan pangan katanya, karena sistem penanaman diatur tiap 10 hari. Sehingga diprediksi Bolmong akan panen terus menerus selama dua bulan ke depan.
“Jika terlaksana dengan baik sesuai planning, ini akan memberi dampak ekonomi kepada masyarakat,” jelasnya.
Untuk tapap pertama ini, ketersediaan bibit jagung manis berjumlah 300 sachet. Jumlah 300 sachet itu asumsinya mencapai 900.000 jagung manis yang akan dihasilkan di 30 titik lokasi tanam tersebar. Hasil tersebut merupakan kebutuhan penyangga bagi masyarakat di samping ada bantuan lainnya yang akan diberikan pemerintah.
Selain bibit jagung manis, ada juga bantuan pupuk cair ZPT 24.000 Liter, pupuk kompos untuk 30 lokasi.
Penanaman jagung ini juga akan dikawal Dinas Perkebunan juga dibantu PPL di wilayah, agar tepat sasaran terutama saat penyaluran jagung manis nanti kepada masyarakat.
Selain di Dinas Perkebunan, Dinas Pertanian juga menyiapkan bantuan benih padi 211. 850 kilogram dan bantuan pupuk organik cair (POC) 22.208 liter bantuan pupuk urea 700.000 kg pupuk npk 525.0) kilogram.
Dinas Ketahanan Pangan menyiapkan bantuan beras cadangan pangan daerah dan penadaan bibit sayur dan buah senilai 1.5 miliar.
Sedangkan di Dinas Perikanan untuk 8 kelompok pembudidayaan ikan berupa benih ikan nila 200. Ribu ekor serta pakan ternak 4000 kilogram. (adv)