TOTABUAN.CO BOLSEL — Pemadaman listrik di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) terus dikeluhkan warga. Bahkan disaat bulan suci ramahdan warga yang melaksanakan Sahur dan berbuka puasa, harus menggunakan lilin karena terjadi pemadaman. Pemadaman listrik juga menyebabkan aktivitas di posko pemantauan Covid-19 terganggu.
Hal itu langsung ditindak lanjuti Bupati Bolsel Iskandar Kamaru, yang langsung mendatangi kantor PLN Molibagu.
“Ini terkait keluhan warga sering terjadi pemadamnya aliran listrik di wilayah Bolsel pada saat berbuka dan Sahur akhir akhir ini,” kata Bupati.
Yang mebuat warga resah, pemadaman listrik terjadi berjam-jam. Itu pun terjadi disaat warga akan hadapi Sahur atau berbuka puasa.
“Sering kali Sholat Magrib atau Tarwih tinggal mengunakan lampu senter,” kata warga.
Pemadaman listrik juga mengganggu tim gugus tugas Covid-19. Keterlambatan mendapatkan informasi diakibatkan baterai hanphone tidak terisi karena tidak ada jaringan listrik.
Waktu pemadaman hingga berjam-jam juga turut mengganggu aktivitas Posko Pemantauan Covid-19 di pintu masuk dari Kecamatan Bolaang Uki.
Kehadiran listrik di tengah wabah pandemi Covid-19 ini sangat dibutuhkan. Itu terutama untuk mendukung kerja Tim Gugus Tugas Covid-19 dalam memantau pergerakan orang msuk Kabupaten Bolsel.
Sementara itu, Manajer UP3 PLN Cabang Kotamobagu Meyrina Turambi memohon maaf kerap terjadi pemadaman aliran listrik. Dia mengatakan, untik daerah Bolsel ada gangguan jaringan maupun kendala mesin di Molibagu.
“Saat ini sedang dalam pengiriman material perbaikan, selain itu petugas kami juga tetap standby 24 jam terutama gangguan yang disebabkan alam, barusan juga gangguan di Bolsel pohon roboh, jadi tetap diupayakan untuk selesai dan bisa menyala kembali,” ujar Meyrina. (*)