TOTABUAN.CO BOLMONG – Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow mengatakan, tren ekonomi di Kabupaten Bolmong terus terjadi kenaikan. Pada tahun 2019 lalu, pertumbuhan ekonomi Bolmong tertinggi se kabupaten kota yang ada di Sulawesi Utara yakni mencapai 7,89%.
Hal itu dikatakan Bupati saat memberikan sambutan di rapat paripurna LKPJ DPRD yang dilaksnakan lewat video conference Rabu 22 April 2020.
“Hal itu dilihat dari indikator penting yang digunakan untuk mengamati keberhasilan pembangunan terutama dalam bidang ekonomi,di suatu daerah. Dimana indikator tersebut digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat,”ujar Bupati.
Rapat paripurna yang dilaksanakan lewat daring video confrence itu, akibat pandemi Covid-19 dengan tetap memperhatikan protokoler kesehatan.
Menurut Bupati, perkembangan Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB Kabupaten Bolmong selama 6 tahun terakhir, menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi.
Bupatimenjelaskan, PDRB per kapita Kabupaten Bolmng atas dasar harga berlaku tumbuh sekitar 5% sampai dengan 11% setiap tahunnya. Di mana peningkatan nilai PDRB Bolmong ini tidak terlepas dari kontribusi pada sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan, serta berbagai sektor penting lainnya.
Tingkat perekonomian Kabupaten Bolmong pada tahun 2014 tumbuh sebesar 5,56%. Pada 2015 meningkat menjadi 5,82%. Di tahun 2016 mengalami peningkatan menjadi 6,64%.Di tahun 2017 kembali mengalami peningkatan menjadi 6,68%.
Upaya yang terus dilakukan lewat program hingga pada 2018 peningkatan pertumbuhan ekonomi menjadi 7,50%. Dan di tahun 2019 lalu menjadi 7,89% atau di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Provinsi Sulut.
Bupati juga memapaparkan, kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah yang tertata dalam APBD Bolmong tahun anggaran 2019, merupakan dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
Anggaran berbasis kinerja yang disusun, terus memberikan dampak bagi masyarakat. Hal itu memberikan efek untuk target dan realisasi pendapatan.
Di mana penerimaan pendapatan daerah pada tahun anggaran 2019 lalu over target atau mencapai 122.42% dari yang target yang ditetapkan. “Target PAD yang ditetapkan pada tahun anggaran 2019 Rp1.099.375.227.045, dengan realisasi di akhir tahun anggaran sebesar Rp 1.068.816.275.901, atau 97,17%. Di mana PAD pada tahun anggaran 2019 ditargetkan sebesar Rp 52.326.417.054, mampu direalisasikan Rp. 64.060.522.548, atau 122,42% melebihi dari target yang ditetapkan,” jelas Bupati.
Begitu juga dengan pendapatan dari penerimaan transfer, pada tahun anggaran 2019 yang bersumber dari dana bagi hasil pajak dan bagi hasil bukan pajak, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus, ditargetkan sebesar Rp 804.129.536.320, dengan realisasi di akhir tahun anggaran 2019 sebesar Rp763.468.582.412, atau 94,94%.
Arah dan kebijakan umum keuangan daerah lanuut Bupati, dijabarkan menurut bidang kewenangan pemerintahan, yang tertuang dalam strategi dan prioritas APBD tahun anggaran 2019. Hal itu untuk penyelenggarakan tugas dan fungsi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
Pemanfaatan APBD tahun anggaran 2019 dialokasikan pada belanja pegawai berupa pembayaran gaji PNS, pembayaran gaji tenaga teknis non-organik, belanja rutin dan operasional perangkat daerah serta belanja pelayanan publik, yang diarahkan pada pembiayaan program-program strategis dan mendesak, sebagai penjabaran dari pokok-pokok kebijakan pembangunan daerah.(*)