TOTABUAN.CO BOLMONG – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolnong) telah menyediakan anggaran besar untuk bantuan kepada hampir 30 ribu kepala keluarga warga penerima bantuan. Total bantuan dana yang disiapkan untuk warga terdampak akibat wabah Covid-19 ini, kurang lebih berjumlah 115 miliar rupiah.
Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow mengatakan, pihaknya telah mengalihkan dana dari sejumlah program kegiatan yang belum terlalu penting dan alihkan untuk penanganan Covid 19 untuk bantuan kepada warga terdampak.
Dari hasil pendataan warga yang wajib menerima di Bolmong, terjadi ketambahan kurang lebih 10 ribu kepala keluarga .
Di mana data di Kementrian sosial ada kurang lebih 29.616 kepala keluarga yang masuk di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTSK) untuk Kabupaten Bolmong. Namun saat verfikasi dan validasi data kembali disetiap desa, terjadi penambahan 10 ribu kepala keluarga akibat dampak Covid-19 ini.
“Jadi di DTKS itu semua sudah masuk. Mulai bantuan langsung tunai, warga miskin, kehilangan pekerjaan, dan lain sebagainya. Namun setelah pendataan kembali terjadi ketambahn kurang lebih 10 ribu kepala keluarga,” jelas Bupati.
Jumlah tersebut, yang hanya diintevensi oleh Kementrian sosial berjumlah 15. 358 kepala keluarga. Jumlah tersebut diambil dari Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT yang berjumlah 200 ribu perbulan dalam bentuk natura atau bahan pokok.
Selain BPNT, ada juga bantuan langsung tunai berjumlah 600 ribu perkepala keluarga. Namun mereka yang sudah menerima dari BPNT, tidak boleh dapat bantuan tunai lagi.
Sementara untuk 11.126 kepala keluarga, nantinya akan diintervensi lewat APBD Bolmong. Di data Kemensos, yang belum terintervensi berjumlah 3.132 kepala keluarga, ditambah kurang lebih 10 ribu hasil verifkasi. Sehingga totalnya yang belum terintervensi berjumlah 13.132 kepala keluarga.
Bupati mengatakan telah melaporkan hal ini ke Kementrian sosial dan pemerintah provinsi untuk dilakukan perubahan data.
Kesiapan dana Pemkab Bolmong untuk 11.126 kepala keuarga berjumlah 20 miliar. Dana tersebut direncanaan akan dilakukan selama 9 bulan, atau hingga Desember ke depan.
Sedangkan untuk 26 486 kepala kelurga akan dilakukan top up masing-masing 400 ribu selama 9 bulan dalam bentuk beras seharga 4 ratus ribu rupiah.
“Beras premuiun harga perkilo 11 ribu rupiah.Setiap kepala keluarga penerima bantuan, akan mendapatkan 36 kilogram beras setiap bulan hingga desember. Jadi khusus Bansos, berjumlah 115 miliarm,” sambungnya.
Di luar dari dana 115 miliar itu, masih ada 60 miliar untuk dua mata anggaran lainya. Seperti peralatan untuk tim medis sebesar 20 an miliar dan pengadaan bibit padi, jagung dan pupuk kurang lebih 40 miliar. (*)