TOTABUAN.CO BOLMONG – Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) memerintahkan, agar 13 tenaga medis Medika Jaya Mopuya menjalani karantina selama 14 hari.
“Iya, mereka telah diperintahkan, menjalani karantina mandiri selama 14 hari,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Bolmong dr Erman Paputungan.
Kendati status pasien PDP tersebut belum menunjukan positif tertular Covid 19, namun awal pasien tersebut pernah dirawat di klinik Medika Jaya Mopuya dan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Kotamobagu.
Ke 13 tenag medis itu harus menjalanai isolasi selama 14 hari dengan prosedur Covid-19. Selain petugas medis, anggota keluarga pasien juga wajib menjalani masa isolasi.
“Tujuannya, untuk memantau perkembangan kesehatan petugas medis dan pihak keluarga yang menangani dan kontak dengan pasien PDP tersebut,” jelasnya.
“Saya juga berharap teman-teman tenaga kesehatan yang dikarantina jangan panik. Tetap ikut prosedurnya,” sambung Erman.
Selama menjalani isolasi diri kondisi tubuh mereka akan terus diperiksa dan dipantau. Untuk itu, mantan Direktur RSUD Dotoe Binangkang ini meminta agar anggota keluarga yang diisolasi jangan dulu melakukan interaksi dengan orang lain dan jangan panik.
“Ikuti saja aturan dan anjuran protokol kesehatan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang pengendalian pencegahan penyakit, Dinas Kesehatan Yusuf Detu menambahkan, pasca meninggalnya pasien dalam pengawasan (PDP), tim gugus tugas covid-19 Bolmong melakukan tracing atau penulusuran orang yang melakukan kontak dengan pasien tersebut.
Disinggung siapa saja dan jumlah orang, Yusuf mengungkapkan, untuk tenaga medis di Klinik Medika Jaya berjumlah 13 orang. Mereka akan dikarantina selama 14 hari ke depan dan diperiksa kondisi tubuh mereka. Begitu juga dengan tiga anggota keluarga pasien.
“Mereka juga akan dikarantina. Bahkan akan dilakukan rapid test kepada anggota keluarga pasien,” tutur Detu.
Hingga saat ini Dinas Kesehatan Bolmoong masih melalukan penelusuran terhadap orang-orang yang memiliki riwayat bertemu dengan pasien.
“Kita betul-betul melakuan tracing. Sampai saat ini kita masih melakukannya,” pungkasnya. (*)