Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) menjadi tuan rumah Festival Budaya Jawa Tondano ke XV yang dipusatkan di Desa Kosio Kecamatan Dumoga Tengah Kamis 27 Februari 2020.
Ribuan warga yang tergabung dalam Kerukukan Keluarga Besar Jawa Tondano (KKBJT) itu, datang dari sejumlah daerah sekaligus bersilahturahmi di acara tersebut.
Hadir di acara itu Kadis Kebudayaan Provinsi Sulut Jenry Sualang mewakili Gubernur, Sekda Bolmong Tahlis Gallang, para pimpinan OPD Bolmong, serta para tokoh Jawa Tondano se Sulawesi Utara.
Sekretaris Daerah Bolmong Tahlis Gallang mewakili Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow membuka acara tersebut. Dalam pembukaan itu, masing-masing daerah tampil dengan berbusana dan membawa spanduk nama daerah.
Saat menyampaikan sambutan Sekda menyatakan salud karena seni dan budaya Jawa Tondano, hingga saat ini terus dipertahankan.
“Salud hingga saat ini masih mempertahankan budaya yang sekaligus untuk ajang silaturahmi etnis Jawa Tondano (Jaton) dari berbagai daerah,” ucap Tahlis.
Menurutnya dalam membangun daerah, ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yakni ilmu, agama serta budaya. Maka dari itu, melestarikan budaya berarti kita juga ikut dalam membangun daerah menjadi lebih baik.
Kepala Dinas provinsi Sulut Jenry Sualang mengatakan, pemerintah sangat mendukung pelestarian festival dan budaya. Terlebih saat ini, Sulut menjadikan sektor pariwisata menjadi sector andalan.
“Berbagai jenis promosi sudah kami lakukan untuk memperkenalkan kegiatan yang dimiliki Sulut. Tentunya ini harus didukung,” katanya.
Menurutnya, target tersebut dapat tercapai melihat tingginya animo masyarakat yang ingin menyaksikan berbagai kegiatan dan lomba yang ditampilkan.
Koordinator wilayah KKBJT Bolaang Mongondow Raya Farid Asimin mengatakan, mereka yang datang bukan hanya dari Sulut, tetapi dari Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Tengah.
Menurutnya kegiatan ini adalah kegiatan rutin setiap tahun dilakukan. Tahun ini Kabupaten Bolmong menjadi tuan rumah.
Mantan Sekda Bolmong menuturkan, kegiatan ini untuk memperkuat budaya selain itu ajang mempererat tali silahturahmi.
“Kegiatan ini lebih ke ajang silaturahmi keluarga serta pelestarian budaya,” ujar Farid.
Dalam acara itu sejumlah atraksi dihadirkan. Seperti hadrah tradisional, hadrah kreasi, lomba salawat Jowo, tarian Dana-dana serta sejumlah lomba lainnya.
“Festival budaya Jawa Tondano ini sudah masuk kalender kegiatan pariwisata tahunan,” tandasnya. (Advertorial)