TOTABUAN.CO BOLMONG – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) terus mendorong menjadikan pelayanan Rumah Sakit Umum Datoe Binangkang menjadi rumah sakit nomor satu di Bolaang Mongondow Raya (BMR).
Sebab terbukti dari hasil penilaian Komisi Akredits Rumah Sakit (KARS) 2019 lalu, RS Datoe Binangkang tertinggi dengan mendapat Empat Bintang. Nilai tersebut menggungguli RSU Kotamobagu dengan hanya mendapt tiga Bingang kendati sama-sama tipe C.
Sedangkan dua rumah sakit lainnya yakni RSU Bolaang Mongondow Selatan dan RSU Bolaang Mongondow Utara baru mendapat Satu Bintang karena masih berada di tipe D.
Dirut RSU Datoe Binangkang Debby Chintya Dewi Kulo mengatakan, saat ini rumah sakit Datoe Binangkang memiiki 21 dokter ahli. Dari 21 dokter itu kata Debby, 16 diantaranya adalah dokter organik atau PNS.
“Kalau fasilitas penunjang, rumah sakit Datoe Binangkang sangat siap. Bahkan Rumah Sakit Datoe Binangkang telah memiliki ruang Radiologi,” tuturnya.
Debby menyebutkan, ketersediaan sumber daya manusia di rumah sakit tersebut, diantaranya dokter ahli penyakit dalam, doketer beda, dokter anak, kandungan, andrologi, ada dokter kulit, kelamin. Juga tersedia dokter jantung, radiologi, patologi klinik serta dokter ahli lainnya..
Penilaian oleh tim akreditas rumah sakit tahun lalu, RSU Datoe Binangkang mendapat penilaian Empat Bintang. Itu karena telah memenuhi standar.
Berdasarkan data diwebsite http://beta.kars.or.id/application/report/report_accredited.php , RSU Datoe Binangkang mendapat mendapat bintang tingkat utama.
Sebelumnya Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow mengatakan, pemerintah terus berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Sebab selain terus berbenah pasca pindah dari Kota Kotamobagu, pemerintah daerah juga akan terus beripaya untuk mendapatkan bintang lima atau Paripurna.
“Sekarang itu hal yang lebih penting adalah tetap fokus memberikan pelayanan yang terbaik, profesional, ramah dan bermutu. Terutama pelayanan terhadap keselamatan pasien ini yang kami prioritaskan,” ungkap Bupati.
Penilaian ini memacu semangat dan perubahan ke arah yang lebih baik, khususnya terhadap pola budaya kerja.
“Perbaikan pelayanan, managemen, sarana dan prasarana dan khususnya pola budaya kerja kami harapkan semakin baik dan terus mengalami perubahan kearah yang lebih baik untuk mendorong kemajuan rumah sakit,” ujarnya.
Bupati menegaskan, manajemen rumah sakit terus diperbaiki disemua lini. Baik itu sarana dan prasarana maupun perbaikan pola kinerja termasuk peningkatan kompetensi pegawai melalui kegiatan pelatihan-pelatihan.
Diketahui, tingkatan untuk akreditasi itu ada lima bintang, untuk bintang satu yakni perdana, bintang dua yakni dasar, bintang tiga yakni madya, bintang empat yaitu utama dan bintang lima yakni paripurna. (*)