TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kotamobagu mendapat laporan dari Suryati Makalalag, salah satu guru honor SDN 1 Poyowa Besar.
Dalam laporannya, Suryati mengaku mendapatkan telephone dari seseorang orang yang mengatas namakan Kepala BKD Kotamobagu. Penelepone itu meminta korban Suryati mengirimkan uang Rp 5 juta untuk pengurusan berkas kelulusan.
“Si penelepon meminta korban untuk ke Jakarta atau membawa berkas ke BKD Kotamobagu, tapi sebelumnya harus mengirimkan uang Rp 5 jt ke nomor rekening yang telah dikirim,” kata kepala BKD Kotamobagu Nasrun Gilalom yang mengaku telah menerima laporan itu Jumat (7/2).
Bahkan kata Nasrun saat dikonfimasi, telah membatalkan niat Suryati untuk mengirim uang ke rekening yang telah dikrim si penelepon.
“Karena kebetulan tetangga, Suryati langsung datang ke rumah dan meminta kejelasan soal permintaan uang tersebut,” kata Nasrun.
Lanjutnya, kemungkinan besar sang penelephone itu bukan berasal dari daerah Sulut. Pasalnya dialeg si penelepon itu terdengar bukan dari daerah Sulut.
“Tapi yang bikin saya heran nama lengkap korban, SK Honor dan beberapa data korban lainnya diketahui oleh penelephone,” ujarnya.
Nasrun mengaku sempat menghubungi nomor yang dipakai pelaku. Hal itu dilakukan untuk memancing pelaku keberadaan pelaku dan identitasnya. “Mungkin karena sudah terdesak dia langsung mematikan telephonnya,” ujarnya.
Dia mengimbau kepada seluruh peserta Honda K2 untuk waspada terhadap penipuan yang mengaku bisa meloloskan menjadi PNS.
Editor Hasdy Fattah