TOTABUAN.CO BOLMONG – Kondisi Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) boleh dikata terus membaik. Pasca beberapa tahun terakhir nyaris kolaps karena pengelolaan yang sempat bermasalah, kini perusahan yang dipimpin Irwan Paputungan itu terus menunjukan kemajuan.
Hal itu terlihat, setelah mampu menangani gaji ratusan karyawan, PDAM pada tahun 2019 lalu mampu memberikan 1 miliar ke kas daerah sebagai sumber Pendapatab Asli Daerah (PAD).
“Pada tahun 2019 lalu, PDAM telah memberikan PAD 1 Miliar ke kas daerah,” ujar Irwan saat rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPRD Bolmong Senin 3 Februari 2020.
Dia mengaku, untuk memperbaiki PDAM yang nyaris jatuh butuh kerja keras. Mulai dari persoalan gaji, pensiun karyawan hingga operasional. Namun secara perlahan dengan komitmen dan dukungan serta kerja keras semua karyawan, PDAM mulai bergerak dan berjalan normal dan mampu mulai mengatasi persoalan yang ada di dalam PDAM.
Bahkan lanjut mantan Irwas BRI ini, PDAM telah mampu memberikan kontribusiuntuk menambah PAD ke kas daerah.
“Tahun 2020 ini, PDAM akan targetkan PAD 1.5 miliar ke kas daerah,” kata dia.
Rapat dengar pendapat di ruangan komisi II itu, Irwan didampingi sejumlah direktur serta para staf. Tampak juga sejumlah personil Komisi II hadir. Seperti Welty Komaling (PDIP), Sukrom Mamonto (Nasdem), Saidin Mokoginta (PKS), Tony Tumbelaka (PDIP) dan Jeivi Mamangkey (Golkar).
Di hadapan para Komisi II, Irwan berujar, PDAM yang baru jatuh dari keterpurukan dapat memberikan kontribusi untuk daerah.
“Bisa dicek di PDAM yang ada di Sulut, bahkan di Indonesia, kalau ada perusahan sekelas PDAM mampu memberikan PAD untuk daerah. Hanya PDAM Bolmong,” tuturnya. (*)