TOTABUAN.CO BOLMONG – Bupati Bolaang Mongondow Yasti Soepredjo Mokoagow pada tahun anggaran 2020 ini telah mengalokasikan dana untuk kegiatan infrastruktur jalan, irigasi dan sanitasi. Sedikitnya kurang 98.9 miliar lebih dana yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) dan dana alokasi umum (DAU) telah disiapkan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bolmong Chany Wayong, mengatakan pada tahun anggaran 2020 ini, untuk sarana Air bersih yang dikelolah bidang Cipta Karya berjumlah 18 Miliar yang bersumber dari DAK. Sarana air bersih yang akan dilaksanakan berada di 18 lokasi tersebar.
Sedangkan Sanitasi dengan anggaran yang disiapkan berjumlah 9 Miliar yang bersumber dari DAK yang tersebar di 11 lokasi yang rawan Sanitas.
“Jadi untuk Sanitasi dan dan Air bersih tersebar disejumlah titik rawan air bersih dan sanitasi,” jelasnya Senin 27 Januari 2020.
Chany menambahkan, sedangkan pembangunan jalan disiapkan dana 55.9 Miliar yang bersumber dari dua mata anggaran yakni berasal dari DAK dan DAU dengan panjang total 25 kilometer.
“Untuk jalan yang paling panjang itu yakni tiga kilometer berada di ruas jalan Dumoga-Ukhwan. Selebihnya bervariasi dan tersebar,” sambungnya.
Untuk pembangunan Irigasi dana yang disiapkan berjumlah 16 Miliar bersunber dari DAU dan DAK serta bantuan luar negeri. Menurutnya pembangunan irigasi itu tersebar tersebar juga di sejumlah wilayah. Pembangunan irigasi yang dilaksanakan Pemkab Bolmong ini karena masih di bawah Seribu meter.
“Kalau di atas seribu meter itu sudah kewenanan pemerintah provinsi,” jelasnya.
Dengan pembangunan irigasi secara berkelanjutan, pihaknya menargetkan persentase ketersediaan air bagi petani bertambah. Artinya, sebagian petani bisa menambah jumlah masa tanamnya, dari yang dulu. Pembangunan infrastruktur pertanian ini meneruskan program-program dalam dua tahun terakhir. Sektor pertanian adalah salah satu sektor terpenting dalam perekonomian masyarakat Bolmong.
“Jadi selain teknis pertaniannya kami perkuat, misalnya dengan inovasi budi daya maupun pasca-panen, kami juga bangun infrastrukturnya, terutama untuk sumber daya air. Aliran air ke lahan harus dipastikan tidak macet dan dalam jumlah yang cukup,” ujarnya.
Ia mengatakan, selain infrastruktur sumber daya air, pembangunan infrastruktur pertanian juga difokuskan ke jalan usaha tani untuk menunjang aspek pasca-panen. Aksesibilitas jalan antar desa dan kecamatan dibangun dan diperbaiki. Ini agar proses pemasaran hasil-hasil pertanian dari desa ke kota berjalan dengan lancar.Dengan aksesibilitas yang meningkat membuka peluang pasar yang lebih besar bagi petani. (*)