TOTABUAN.CO BOLMONG – Kasus penggrebekan pesta Sabu yang melibatkan oknum anggota Polisi dan PNS, terus dilakukan penyelidikan. Ternyata oknum PNS tersebut, tercatat bertugas di lingkungan Pemkab Bolaang Mongondow (Bolmong).
Sekretaris Daerah Bolmong Tahlis Gallang mengaku prihatin ada oknum PNS ikut terlibat.
Mengetahui status berdasarkan informasi yang masuk, Sekda menegaskan sudah mengambil langkah tegas, dengan memberikan sanksi dinonaktifkan sebagai pengajar.
“Sanksi sementara, yang bersangkutan diskor untuk tidak melakukan aktivitas mengajar,” kata Sekda Selasa 21 Januri 2020.
Ia mengaku kaget menerima informasi soal ada keterlibatan oknum PNS. Terlebih diketahui kasus tersebut soal narkoba. Namun apa mau dikata, sebagai warga negara yang baik tentu harus hadapi.
Menurut mantan Sekda Bolaang Mongondow Selatan dan Kota Kotamobagu ini, sanksi tegas terhadap oknum PNS yang terlihat kasus hukum tetap diberikan.
“Kalau sanksi finalnya masih menunggu hasil proses hukum, karna tingkatan sanksi kepegawaian tergantung vonis Pengadilan,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, tim dari Satnarkoba Polres Kotamobagu berhasil mengamankan salah seorang perempuan berinisial INM saat pesta disalah sartu di Kelurahan Gogagoman Kecamatan Kotamoobagu Barat Rabu (15/1) sekira pukul 05.30 Wita.
INM yang diketahui sebagai PNS sebagai pengajar disalah satu sekoah menengah pertama itu, berhasil diamankan bersama barang bukti Sabu. Sementara oknum anggota Polisi yang merupakan pasangannya sempat melarikan diri.
Keduanya digrebek disalah satu rumah tepatnya di Lorong Kembang RT VII Lingkungn II dibantu pemerintah lingkungan.
Kapolres Kota Kotamobagu AKBP Pasetya Sejati ketika dikonfirmasi terkait penggrebekan oknum anggota Polisi dan oknum PNS terkait pesta Sabu membenarkan hal itu.
Oknum yang diduga bersama seorang perempuan itu, berpangkat Aipda yang diketahui bertugas disalah satu Polsek wilayah hukum Polres Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Dari hasil penggrebekan itu petugas berhasil mengamankan sejumlah barang bukti Sabu dan alat isap dan Pistol di kamar tempat penggrebekan yang diduga milik oknum anggota Polisi itu. (*)