TOTABUAN.CO BOLMONG—Dalam setahun, biaya perjalanan dinas 30 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) mencapai 4.3 miliar. Jika dihitung dengan dana yang disediakan, terbanding terbanding terbalik dengan apa yang diharapkan warga.
Untuk satu tahun anggaran 2013 kemarin, khusus dana perjalanan dinas ke Jakarta, DPRD menghabiskan anggaran Rp 4,3 milyar. Ini terinci satu anggota DPRD mendapatkan dana perjalanan dinas Rp 12 juta sekali berangkat. Itu pun tidak termasuk dana perjalanan dinas ke daerah lainya.
“Sikap DPRD Bolmong sudah mencerminkan bahwa, mereka layak disebut wakil rakyat jawara melancong,” tegas Ade Putra aktifis pergerakan era reformasi tahun 1998. Jika dilihat dana sebesar itu, boleh membuat sekolah ataupun puskesmas untuk daerah terpencil atau saran infrastruktur lainnya.
“Kan Bolmong sedang dalam giat membangun ibu kota, akan lebih bijak jika wakil rakyat menunda penggunaan dana perjalanan dinas kemudian dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan. Apalagi saat ini kondisi ibu kota rawan banjir dan perlu perbaikan infrastruktur,” katanya.
Ketua DPRD Abdul Kadir Mangkat menegaskan, agenda perjalanan dinas ke Jakarta dalam rangka memperjuangkan kepentigan masyarakat juga.
“Perjalanan dinas dalam rangka memperjuangkan hak masyarakat, kami melakukan kunjungan kerja ke kementerian tenaga kerja dan transmigarai, kementerian dalam negeri terkait ganti rugi masyarakat kelurahan pobundayan,” tegas Mangkat.
Namun meski demikian, meski boleh dibilang rajin terbang ke luar daerah dan menghabiskan dana miliaran rupiah, namun hasilnya tetap sama dan tidak ada perubahan sama sekali. Termasuk tidak sosialisasi hasil bimtek yang mereka lakukan ataupun kegiatan dari hasil studi banding yang mereka lakukan.
Editor Hasdy Fattah