TOTABUAN.CO BOLMONG – Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow mengatakan,hentikan sikap memotong dan mengambil hak bawahannya. Selain itu tidak bersikap otoriter kepada bawahannya.
“Saya sering menerima laporan ada oknum-oknum kepala SKPD yang mengambil hak atau memotong perjalanan dinas bawahannya. Saya tegaskan tolong hentikan,” tegas Bupati saat menyampaikan sambutan usai pelantikan dan pengambilan sumpah janji pejabat eslon II, III dan IV Jumat 10 Januari 2020.
Bupati sendiri tidak menjelaskan secara jauh soal laporan pemotongan hak tersebut. Namun menurutnya, laporan tersebut sudah masuk catatan dan setiap saat bisa dibuka.
“Jadi saya ingatkan tolong dihentikan. Berikan hak-hak bawahan,” tegasnya.
Selain mengingatkan agar para oknum kepala dinas menghentikan aksi yang tidak terpuji itu, ada beberapa hal juga disampaikan.
Bupati mengatakan, pelantikan pejabat struktural, bukan hanya sebagai formalitas pendistribusian jabatan ataupun pengisian jabatan yang kosong serta kepentingan tertentu, melainkan sebagai sarana penguatan, pengembangan dan pemberdayaan potensi diri, serta pembenahan, penyegaran dan pemantapan roda organisasi pemerintahan.
Bupati meminta, setelah pelantikan ini, segera laksanakan serah terima aset yang ada di masing-masing instansi selambat-lambatnya Senin. Selain itu Bupati meminta untuk tuntaskan permasalahan aset yang masih tersisa selambat-lambatnya Januari ini sebelum BPK Perwakilan Provinsi Sulut melaksanakan pra-audit atas pengelolaan keuangan daerah.
Dalam pelaksanaan mutasi jabatan kali ini, ada yang dipromosikan, ada yang dipindahkan ke jabatan lain yang setara, serta ada yang turun jabatan.
“Saya ingin menyampaikan bahwa mutasi kali ini adalah hasil evaluasi kinerja dari ibu-bapak sekalian. Karena ada yang sudah mendapatkan jabatan, tapi tidak sungguh-sungguh sehingga kinerjanya buruk dan ingin dipertahankan pada jabatan tersebut. Bahkan ada yang dengan sengaja menghancurkan karir dan kepercayaan yang telah diberikan, sehingga merusak citra sebagai aparatur pemerintah,” papar Bupati.
Hilangkan stigma loyal yang cenderung cari muka, atau berbuat sesuatu dengan maksud supaya mendapat pujian dan sanjungan.
“Loyalitas yang saya maksud adalah loyalitas dalam hal pekerjaan dan tanggungjawab yang diamanahkan, bukan malah meninggalkan pekerjaan,” papar Bupati.
Bupati berharap bagi pejabat struktural yang telah memenuhi syarat agar mengikuti seleksi terbuka. Karena saat ini adalah era kompetensi dan bukan mengandalkan kedekatan atau relasi.
Pelantikan dan pengambilan sumpah janji itu dipimpin Bupati yang dihadiri para asisten, para pimpinan eselon II serta para ASN lainnya. (*)