TOTABUAN.CO BOLSEL– Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) melaksanakan sosialisasi pembentukan dan pembinaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM).
Sosialisasi yang dibuka Kadis Kominfo Bolsel Aldi Gobel itu dilaksanakan di Aula Kantor Camat Bolaang Uki yang menghadirkan Kepala Seksi Kemitraan Kominfo publik persandian dan statistik Provinsi Sulawesi Utara Santje Husain, sebagai nara sumber. Selain itu dihadiri Sekretaris Kecamatan, para kepala desa dan apart desa, tokoh pemuda, serta anggota KIM Bolsel.
Menurut Aldi sosialiasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kecerdasan, ketrampilan, kearifan yang mendorong berkembangnya motivasi masyarakat dalam berparitipasi aktif dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
Aldi menuturukkan, keterbukaan untuk memperoleh informasi semakin hari mengalami desakan yang cukup signifikan seiring dengan tuntutan diera globalisasi saat ini, sehingga disahkannya Undang-undang Nomor 14 tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik (K I P) dan secara efektif mulai diberlakukan pada bulan April 2010.
“KIM sebagai mitra pemerintah dalam penyebarluasan, sosialisasi dan desiminasi informasi pembangunan kepada masyarakat. Selain itu KIM juga berperan sebagai mediator komunikasi dan informasi pemerintahan dan pembangunan secara timbal balik dan berkesinambungan.
KIM dibentuk untuk menemukan masalah bersama mengenai diskusi anggota kelompok, mengenali cara pemecahan masalah, membuat keputusan bersama, melaksanakan keputusan dengan kerjasama dan mengembangkan jaringan informasi untuk memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan.
Aldi juga berharap dengan sosialisasi ini, anggota KIM memberdayakan masyarakat melalui diskusi antar anggota sehingga dapat memilih dan memilah informasi yang dibutuhkan bagi kepentingan pribadi, kelompok, masyarakat dan bangsa.
Sementara itu Santje Husain sebagai nara sumber mengatakan, KIM merupakan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antar kelompok/masyarakat maupun dengan pihak pemerintah. Sehingga tercipta kerjasama, kebersamaan, kesamaan dan persatuan bangsa.
KIM lanjutnya, merupakan wahana informasi atau mitra dialog dengan pemerintah dalam merumuskan kebijakan public untuk meningkatkan literasi anggota KIM dan masyarakat di bidang informasi dan media masa.
“KIM ini memiliki nilai ekonomi meliputi akses informasi yaitu melakukan aktifitas untuk mengakses informasi dari berbagai sumber, baik sumber langsung maupun tidak langsung. Diskusi yaitu setelah mengakses informasi kemudian dilakukan diskusi, tukar menukar informasi, pecahkan masalah kemudian diiImplementasikan,” kata dia.
Hubungan dengan kelompok, lembaga atau instansi dalam rangka saling tukar menukar informasi dan pengalaman dalam pendayagunaan informasi. Yaitu penyebarluasan informasi dilakukan bila informasi itu sudah diolah kemudian disebarluaskan informasi ke lingkungan sekitar .
“KIM juga bisa menjadi wadah aspirasi masyarakat,” tandasnya. (*)