TOTABUAN.CO— Forum Prakarsa Indonesia Cerdas bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan lokakarya dengan tujuan mengedukasi pejabat di daerah untuk membangun kota cerdas (smart city). Pengetahuan seputar kota cerdas ini sangat penting dimiliki para pejabat daerah.
“Kami sadar pemimpin kota, walikota, bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), memegang elemen penting dalam pembangunan Kota Cerdas. Kita bikin lokakarya ini untuk mereka menyadari persoalan kota semakin rumit, karena jumlah penduduk yang semakin melimpah melebihi dari kapasitas yang tersedia,” kata Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan ITB Suhono Harso Supangkat di Jakarta, Sabtu (3/10).
Menurutnya, dalam menghadirkan smart city diperlukan pendekatan pola pikir dan pola tindak pembangunan kota dengan cara yang tepat agar penduduk menikmati kebahagian dengan sumber daya yang optimal. Selain itu juga dibutuhkan pemahaman persoalan kota, solusi cerdas persoalan kota, termasuk teknologi, tatakelola hingga model pembangunan atau bisnis akan dibahas dalam lokakarya.
“Pembangunan kota cerdas yang begitu rumit memerlukan kontribusi semua pemangku kepentingan kota, karena itu kami ajak pemimpin di daerah untuk memahami smart city,” katanya.
Misalnya, para anggota perwakilan rakyat di daerah yang harus memahami usulan dan aspirasi program termasuk anggaran yang harus disetujui, memerlukan suatu pengetahuan yang tidak sederhana. Aspek teknologi, kemampuan hingga sumber daya manusia menjadi pengungkit inti untuk bisa memajukan semua sektor kehidupan kota secara cerdas.
“ITB yang telah membuka open innovation lab dan smart city and community innovation center bekerja sama dengan Forum Prakarsa Kota Cerdas menyelenggarakan lokakarya sekaligus dirangkaikan dengan kegiatan eIndonesia Initiatives Forum ke XI dan Forum Prakarsa Indonesia Cerdas pertama. Kegiatan ini akan dilakukan tanggal 16 Oktober 2015 di Bandung,” kata Suhono.
Sumber;beritasatu.com